Borong, Vox NTT-Ketua Tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat meminta PKK Kabupaten Manggarai Timur (Matim) untuk serius mengurus program yang bisa menyejahterakan rakyat.
Hal itu disampaikan Julie Sutrisno Laiskodat dalam sambutannya saat kunjungan kerja dan supervisi PKK Provinsi NTT, Kamis (1/11/2018), di aula Rumah Jabatan Bupati Matim.
Kata dia, Kabupaten Matim adalah daerah potensial pertanian yang cukup terkenal. Itu seperti kopi dan tanaman komoditi lainnya.
Selain itu, sebagian wilayah Matim sangat cocok untuk menanam tanaman kelor.
Apalagi, program Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang baru adalah memberantas gizi buruk.
Kualitas daun kelor yang terbaik di dunia, jelas Julie, yang pertama di Negara Spanyol dan kedua Nusa Tenggara Timur.
“Saat ini progam penanaman daun kelor sudah berjalan,” kata Julie.
Menurut dia, sebaik apapun program PKK yang diturunkan dari Provinsi ke Kabupaten, tidak akan sukses kalau tidak bersinergi. Sinergitas ini tentu saja tujuan utamanya agar masyarakat sejahtera dan keluar dari kemiskinan.
Julie menambahkan, ukuran masyarakat sejahtera adalah masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-sehari. Masyarakat mampu membiaya pendidikan anak hingga perguruan tinggi.
Untuk mencapai masyarakat Matim sejahterah, kata dia, PPK Kabupaten Matim diharapkan mampu menjalankan program dengan bersinergi dengan PKK di tingkat desa.
“PKK tidak hanya dibutuhkan di kota, tetapi juga di desa sehingga PKK Provinsi intens turun ke desa untuk bertemu masyarakat,” ujar Julie.
Ketua PKK Kabupaten Matim, Theresia Agas Wisang mengaku selama ini mengalami kendala dana yang minim. Sehingga sejumlah kegiatan PKK tidak bisa dilaksanakan. Sedikitnya, PKK hanya mampu menyediakan anggaran Rp 500 juta.
Theresia mengaku PKK Kabupaten Matim selama ini telah sukses melaksanakan berbagai program.
Itu seperti intens melakukan penyuluhan kesehatan dan pengelolahan makanan lokal dengan bersinergi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Matim.
“Berbagai progam sudah dijalankan dan kedepan akan melakukan berbagai kegiatan yang akan bersinegeri dengan kecamatan, kelurahan dan desa,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Matim terpilih, Agas Andreas dalam sambutan menyampaikan terima kasih kepada ketua PKK NTT yang sudah berkunjung ke Matim.
Meskipun Gubenur NTT belum datang tetapi ketua PKK lebih dahulu hadir memberikan program ke Matim.
Agas mengatakan kehadiran PKK NTT untuk melakukan sharing terkait program kerja bersama. Suksesnya sebuah program itu bisa dilaksanakan kalau kerja tidak sendirian.
Ia menambahkan, NTT sudah dicap sebagai daerah tertinggal.
“Kita tidak perlu malu dengan predikat itu, perlu kerja bersama, sehingga 3T bisa berubah menjadi Termaju, Terindah, Ternama,” ujar Agas.
Dikatakan, dari 159 desa di Matim, ada sebanyak 100 desa di antaranya yang sangat teringgal. Oleh karena itu, harus membangun desa terpadu.
“Pemerintah kabupaten, PKK bahu membahu agar desa tersebut bisa berkembang,” kata Agas.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba