Kupang, Vox NTT- Pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin diyakini akan meraup setidaknya 85 persen suara di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pemilihan presiden, April 2019.
Prediksi itu dianggap lumrah karena ketika belum berbuat apa saja, Jokowi pada pilpres 2014 lalu mampu mengumpulkan 72 persen suara dari provinsi ini.
Prediksi itu disampaikan oleh Ketua Tim Kampanye Pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin untuk daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur, Melchias Marcus atau Melki Mekeng kepada pers di Kupang, Selasa (6/11/2018).
“Masyarakat NTT tahu Jokowi sudah banyak berbuat untuk daerah ini. Karena itu saya amat yakin NTT mampu menyumbang suara setidaknya 85 persen bagi pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin,” jelas Mekeng yang juga Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia Timur DPP Golkar.
Pelantikan Bappilu Golkar NTT, Selasa petang, sekalian dirangkai pelantikan dan rapat kerja Tim Kampanye Daerah NTT untuk pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin.
Kegiatan terakhir akan ditetap digelar di tempat yang sama, Hotel Amaris Kupang, pada hari berikutnya, Rabu (7/11).
Pelantikan TKD NTT Jokowi – Ma’ruf akan melibatkan kader-kader dari partai pendukungnya.
Selain Golkar partai pendukung lainnya adalah PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, PPP, Hanura, PKPI, Perindo dan PSI.
Tak hanya Pileg
Melki Mekeng mengharapkan jajaran kader Golkar terutama para calon legislatifnya supaya tidak hanya berjuang memenangkan pemilihan legislatif.
Kesempatan yang sama juga supaya sekalian berkampanye memenangkan Jokowi – Ma’ruf Amin.
“Harus fokus perkuat basis kita. Menangkan pileg dan juga menangkan pilpres untuk Jokowi,” kata Melki Mekeng.
Dalam sambutan saat pelantikan, Melki Mekeng meminta para kader dan juga segenap jajaran Golkar agar tidak gampang terpengaruh hasil survei yang menyebutkan elekta Golkar secara nasional kini hanya 6 persen.
Ia menegaskan survei itu tidal masuk akal. Alasannya, saat kasus Setya Novanto heboh saja, elekta Golkar sekitar 7-8 persen. Belakangan Golkar kokoh dan solid, namun anehnya, survei dengan hasil lebih buruk.
Menurut catatannya, Indonesia kini didukung 80 daerah pemilihan. Diyakini, Golkar melalui pileg 2019 setidaknya mendapat satu kursi per dapil atau total 80 kursi DPR RI. Jumlah itu saja hampir 14 persen.
Jika merujuk survei yang menyebutkan elekta Golkar hanya 6 persen, itu berarti hanya mengantongi 40 kursi DPR RI atau masing masing satu kursi dari 40 dapil di Indonesia.
“Hasil survei itu menyesatkan, jangan terpengaruh. Golkar partai besar, kita yang tahu persis kekuatan kita,” tegasnya.
Melki Mekeng juga mengingatkan para kader Golkar agar sejauh mungkin menghindari politik uang atau tindakan korupsi.
Seluruh kader Golkar harus menjadi contoh dalam berbagai upaya menegakkan hukum sesuai slogan “Golkar Bersih” yang dicanagkan Ketuam Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
Tetap Jaya
Sementara Josep Nae Soi optimistis Golkar NTT akan tetap jaya ke depannya. Alasannya karena Golkar telah memilikin pengalaman luar biasa. Juga faktanya Golkar sejauh ini selalu kekuar sebagai partai pemenang di NTT.
“Harapannya agar berkompetisilah secara santun dan elegan. Juga supaya teguh dalam iman, namun juga kuat dalam kompetisi,” pesan Josep Nae Soi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena pun yakin Golkar akan tetap keluar sebagai pemeng dalam pileg di NTT.
Ia juga menyatakan siap memenangkan pillpres dengan raihan suara signifikan bagi Jokowi.
Khusus untuk pileg, Melki Laka Lena menyebutkan Golkar NTT menargetkan empat kursi untuk DPR RI, masing masing dua dari dua dapilnya. Sedang untuk DPRD provinsi targetnya 18 kursi (sekarang 11 kursi), dan juga setidaknya 20 persen kursi untuk setiap kabupaten/kota di NTT.
Penulis: Ardy Abba