Ende, Vox NTT-Pihak Bandara Aroeboesman Ende menargetkan 21 warga merelakan pembebasan lahan untuk kepentingan pengembangan bandara.
Namun, baru 10 warga yang sudah meneken pelepasan hak tanah. Sedangkan 11 warga lainnya belum sepakat terkait penentuan harga oleh tim Appraisal.
Proses penandatanganan pelepasan hak tanah oleh 10 warga dilakukan di ruang VIP Bandara Ende pada Jumat (30/11/2018). Acara itu disaksikan oleh Kepala Bandara Ende, Faudani, Kepala BPN Ende Santoso, Ketua TP4D Kejari Ende Abdon C. Toh, Camat Ende Selatan, M. Sahab, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Ende, Siprianus Rete dan sejumlah pejabat lainnya.
Kepala Bandara Ende Faudani mengatakan, pelepasan hak tanah oleh 10 warga tersebut dilakukan setelah menjalani beberapa tahapan. Baik tahapan sosialisasi maupun tahap administrasi dan pembayaran ganti rugi.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan koordinasi bersama badan pertanahan untuk membalik nama atas hak tanah dan menyertifikatkan sebagai aset Kementerian Perhubungan.
“Untuk pengembangan bandara ini, kami selaku otoritas bandara tetap memohon kepada pemda Ende untuk mendukung master plan kami yang sudah kita sepakati bersama yang ditetapkan oleh kemenhub,”katanya usai acara itu di Bandara.
Faudani mengatakan, kolaborasi tersebut untuk mendukung program pemerintah demi kemajuan daerah. Ia berharap, selama proses ini tidak ada kendala yang berarti dan pihaknya tetap berjuang selama bertugas di Ende.
Sementara terkait dengan 11 warga yang belum sepakat, pihaknya tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan secara persuasi.
“Mudah-mudahan (negosiasi) itu terkabul dan kami tetap melakukan penarikan dana sisa hingga batas waktu. Jika tidak, maka sesuai dengan undang-undang akan kami titipkan (dana) ke pengadilan. Kami beri waktu selama enam bulan dan semoga ada lampu hijau,”katanya.
Tarsianus Turu, warga yang melepaskan hak tanah itu mengatakan bahwa, ia bersama keluarga rela membebaskan lahan untuk kepentingan pengembangan bandara.
Ia berjanji tidak mempersoalkan kembali lahan yang sudah dilepaskan ke pemerintah.
“Ya, saya merelakan untuk pembangunan dan saya tidak mempersoalkan itu,” katanya singkat.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba