Ende, Vox NTT-Maskapai Penerbangan Garuda dikabarkan tidak melayani ke Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende sejak tanggal 21 Januari hingga 30 Maret 2019. Direncanakan, penerbangan akan digantikan pesawat Citilink.
Hal itu dibenarkan Kepala Bandara, Prio Budiyono kepada awak media pada Jumat (25/01/2019) pagi.
Menanggapi itu, pihak Taman Nasional Kelimutu (TNK) tidak terlalu mengkhawatirkan terhadap dampak kunjungan wisatawan ke Danau Kelimutu.
“Kalau dampak dari penerbangan, ya 20 persen wisatawan mancanegara dan dari luar NTT. Dampaknya pasti ada tetapi tergantung momen juga,” kata Kepala TNK, Agus Sitepu kepada wartawan di ruang kerjanya, Jalan El Tari Ende, Selasa (29/01/2019).
Agus menilai, pengaruh pemberhentian sementara penerbangan Garuda ke Ende tidak mempengaruhi pariwisata secara signifikan. Hal itu karena tidak bertepatan dengan hari libur.
Tetapi, jika pemberhentian sementara Garuda berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka akan mempengaruhi tingkat kejenuhan wisatawan dengan mempertimbangkan akomodasi.
“Sebenarnya, bulan Januari sampai Maret adalah bulan-bulan paling sepi kunjungan wisatawan dari luar ke Kelimutu. Termasuk dengan wisatawan lokal karena bulan-bulan itu kondisi alam hujan dan angin. Ya, kita berharap tidak berlangsung lama sampai masuk pada musim liburan,” kata Agus.
Dia mengklaim, jika pemberhentian penerbangan berlangsung lama maka harga tiket akan merangkak naik. Hal itu ia sebut karena hampir sepanjang tahun harga tiket melonjak hingga Rp 3 Juta.
“Jadi kalau sampai bulan Mei, saya gak bisa bayangin harga (tiket) seberapa. Saya bayangin tiket Garuda ke sini mahal kan. Hampir sepanjang tahun sebentar saja tiket dibawah dua juta. Sisanya tiga juta. Jadi itu udah mahal sekali,” ucap Agus.
Ia menjelaskan, keluhan tiket itu kerap dilontarkan wisatawan lokal di luar NTT. Kadang-kadang wisatawan lokal merasa jenuh karena tiketnya mahal.
Dengan itu maka, pihaknya mengincar kunjungan wisatawan mancanegara ke Kelimutu. Sebab, wisatawan mancanegara relatif lebih stabil dan lebih kuat secara ekonomi.
“Saya tidak bisa berharap banyak dari luar kabupaten karena kondisi ekonomi NTT kurang kuat. Jadi, gak bisa diandalkan. Kalau dari luar NTT ya tergantung akomodasi perjalanan mereka. Saya promosi seperti apa saja, ya tergantung mereka. Kalau harga dibawah satu juta, ya saya kita bisa signifikan”
“Jadi, saya berharap pemberhentian sementara Garuda tidak terlalu lama dan bisa beroperasi dengan pesawat lain. Kalau sudah masuk liburan saya kira parah sekali,” tutur Agus.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba