Kupang, Vox NTT-Redaksi VoxNtt.com bersama 3 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta asal NTT, mencoba melakukan proyeksi pengunjung TN Komodo berdasarkan trend pengunjung selam 4 tahun terakhir.
Sebelumnya diketahui, populasi komodo terbesar saat ini terdapat di pulau Rinca yaitu sebanyak 1.410 ekor kemudian diikuti dengan pulau Komodo sebanyak 1226 ekor, pulau Nusa Kode sebanyak 70 ekor, pulau Gili Motang 54 ekor dan terakhir pulau Padar sebanyak 2 ekor komodo.
Komodo menjadi sebuah objek wisata yang memikat banyak pengunjung. Hal tersebut terbukti dari data jumlah penggunjung pada 5 tahun terakhir yang menunjukkan peningkatan yang sangat besar.
Berdasarkan grafik laju pertumbuhan pengunjung diketahui bahwa laju pertumbuhan pengunjung TN komodo positif. Laju pertumbuhan yang positif artinya jumlah pengunjung TN. Komodo selalu meningkat dari tahun ke tahun (grafik 3).
Walaupun laju pertumbuhannya positif, namun pada tahun 2016 terlihat bahwa laju pertumbuhannya mengalami perlambatan yang artinya peningkatan yang terjadi pada tahun 2015-2016 tidak sebesar peningkatan pada tahun 2014-2015. kemudian kembali mengalami percepatan di tahun 2017.
Laju pertumbuhan pengunjung TN komodo yang tercepat terjadi tahun 2018 yaitu sebesar 27,30 persen dari tahun sebelumnya. Sehingga jumlah pengunjung TN. Komodo hingga tahun 2018 sudah mencapai 159.217 pengunjung.
Dari data jumlah pengunjung tersebut kita juga dapat mengetahui jumlah pengunjung TN komodo untuk beberapa tahun kedepnnya dengan melalukan proyeksi. Berikut adalah hasil proyeksi jumlah pengunjung dari tahun 2019-2030
Jumlah pengunjung yang besar tersebut tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi negara. Berdasarkan rilisi yang diterima VoxNtt.com dari KLHK, terlihat bahwa sumbangan TN komodo kepada kas negara yang berupa PNBP dari tahun 2014 terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung.
Setelah dibuat analisis secara statistik, didapatkan bahwa dengan penambahan jumlah pengunjung sebesar satu orang akan meningkatkan PNBD sebesar Rp 323.060.
Yohana Rosari Patria, mahasiswi semester akhir STIS menjelaskan, untuk melakukan proyeksi pengunjung TN Komodo pertama kali dengan mengetahui pola data yang akan diproyeksi.
“Dalam kasus ini pola datanya bebentuk trend linear. Dikatakan trend linear karena datanya selalu mengalami peningkatan,” jelas mahasiswi asal Kabupaten Manggarai Timur ini.
Untuk pola data linear, lanjutnya, metode proyeksi yang digunakan adalah proyeksi trend dengan regresi sederhana . Proyeksi trend dengan regresi ini dilakukan dengan melalukan regresi antara data jumlah pengunjung dengan tahun.
Regresi yang dimaksud disini adalah melakukan pengujian secara statistik hubungan antara jumlah pengunjung dengan tahun.
Sementara untuk menemukan hubungan antara jumlah pengunjung dengan PNBD, juga menggunakan regresi sederhana.
Kegunaan regresi sederhana untuk mengetahui hubungan antara pengunjung dan PNBD.
Secara teori, jelas Yohana, sudah pasti berhubungan karena dengan bertambahnya jumlah pengunjung pasti akan meningkatkan jumlah PNBD.
Berdasarkan grafik juga terbukti jumlah pengunjung meningkat maka jumlah PNBD ikut meningkat.
“Nah metode regresi ini untuk melihat hubungan dan juga mengetahui seberapa besar pengaruhnya. Dan didapatkan dari pengujian regresi bahwa hubungan antara jumlah pengunjung dan PNBD adalah positif yang artinya setiap penambahan 1 orang pengunjung akan menambah PNBD sebesar Rp. 323 060,” jelas Yohana.
Yohana juga menjelaskan, analisis regresi digunakan untuk memahami variabel bebas mana saja yang berhubungan dengan variabel terikat, dan untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan tersebut.
Untuk diketahui, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) dilansir dari Wikipedia merupakan perguruan tinggi kedinasan program Diploma IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958.
Sekolah ini memberi kesempatan lulusan sekolah menengah umum jurusan IPA untuk dididik menjadi ahli statistik.
STIS merupakan lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik/profesional.
Kurikulum dibuat sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, kependudukan, sosial, dan teknologi informasi.
Proses dan metode pembelajaran ditekankan pada pengembangan keterampilan di bidang statistik dan komputasi statistik. Dengan demikian lulusan STIS merupakan tenaga yang siap dan mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis di bidang sosial-ekonomi serta merencanakan dan mengembangkan sistem informasi.
Penulis: Irvan K