Ruteng, Vox NTT-Demokrasi dalam prakteknya masih dimaknai secara prosedural dan minus isi.
Selain itu, demokrasi di Indonesia akhir-akhir ini makin jauh dari harapan dengan hadirnya hoaks dan isu Suku, Agama, Ras dan Golongan (SARA) di ruang publik.
Gejala ini makin menjerumuskan demokrasi ke dalam jurang pragmatisme.
Kesadaran itu yang melatari pembina dan pengurus OSIS SMPK St. Fransiskus Xaverius Ruteng untuk menggelar pemilihan pengurus OSIS secara demokratis pada 26 Januari 2019 lalu.
Proses pemilihan ketua OSIS (Pilkaos) diikuti oleh seluruh peserta didik (kelas VII, VIII dan IX).
Kepala Sekolah, Pastor Ferdinandus Usman, Pr. S. Fil, menjelaskan, proses pemilihan berjalan secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Para siswa juga didorong untuk memilih kandidat ketua yang berintegritas baik dari sisi intelektual, emosional dan spiritualitas.
Sementara 11 kandidat yang bertarung harus melewati 3 tahap seleksi. Tahap I adalah wawancara calon sebagai bagian dari uji kelayakan. Para kandidat diuji oleh staf osis lama.
Tahap II yakni seleksi pemaparan visi misi. Dan, tahap III pemilihan.
Dari 11 kandidat yang bertarung menghasilkan 7 pengurus OSIS yang terpilih.
Mereka ialah Ketua OSIS, Claudia G. V. Min; Wakil Ketua OSIS I, Gilbert R. Dj. Ndoen; Wakil Ketua OSIS II, Natalia S. Syaputri; Sekertaris OSIS I, Anskaria Suryani; Sekertaris OSIS II, Victoria C. Jinorati;, Bendahara OSIS I, Aluisia T. C. Kejuru; dan Bendahara OSIS II, Reinildis Yunita.
Ke-7 pengurus OSIS masa bakti 2019-2020 ini kemudian dilantik pada Senin, 11 Februari 2019 oleh Kepala Sekolah, Rm. Ferdinandus Usman. Upacara pelantikan digelar bertepatan dengan pelaksanaan upacara bendera di SMPK Fransiskus Ruteng.
Pastor Kepala Sekolah yang mengambil sumpah pelantikan disaksikan oleh para waksek, dewan guru dan seluruh siswa yang hadir.
“Kalian adalah siswa-siswi terpilih yang diberikan amanah oleh sekolah dan seluruh peserta didik untuk mengemban tugas menjalankan roda organisasi yang di dalamnya terdapat program-program yang seiring dengan program sekolah. Bekerjalah semaksimal demi terwujudnya SMPK St. Fransiskus yang disiplin, ramah lingkungan dan berkarakter,” demikian pesan Pastor Kepala Sekolah.
Sementara, Ketua OSIS terlantik, Grace Min mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang dimandatkan kepadanya. Dia juga meminta dukungan semua pihak dalam menjalankan organisasi satu tahun ke depan.
“Mari berkerja sama dan sama-sama bekerja untuk menjadikan SMPK St. Fransiskus sebagai sekolah yang berkualitas, kreatif, inovatif, bertanggung jawab dan berakhlak mulia,” pintanya.
Pembina asrama sekaligus staf pengajar, Frater Arwin Nasrani berharap OSIS sebagai organisasi intra di Sekolah dapat menjadi wadah bagi para siswa untuk mengembangkan bakat dan nilai-nilai demokrasi.
Kontributor: Fr. Arwin N
Editor: Boni J