Borong, Vox NTT- Sebelum dilantik, kematian Markus Mbaur, seolah memberikan kado pahit untuk Agas Andreas dan Stefanus Jaghur, bupati dan wakil bupati Manggarai Timur (Matim) terpilih.
Keduanya akan dilantik dua hari lagi, Kamis 14 Februari 2019, di Kupang oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat.
Sayang, kepergian dua putra terpilih itu diwarnai “gemah” isak tangis keluarga Markus warga kampung Reong, Desa Rana Kapang, Kecamatan Elar.
Markus merupakan pasien yang meninggal di puskesmas Elar, Senin 11 Februari 2019, pagi.
Nyawanya tak dapat lagi tertolong, lantaran penyakit yang ia derita sudah sangat kronis.
“Dia sakitnya sangat parah dekat kelamin, kemarin kami bawa ke puskesmas Elar, tapi pagi tadi dia meninggal dunia,” ungkap Silvester Jelatuh, keluarga almarhum saat dihubungi VoxNtt.com, melalui sambungan telepon, Senin (11/2/2019) siang.
Dikisahkan Silvester, korban tidak sempat dibawa ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng lantaran mobil operasional puskesmas sedang berada di Ruteng.
Kepala Puskesmas Elar, Agustinus Jarut melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3), Dinas Kesehatan Kabupaten Matim, Regina Malon, mengatakan kondisi pasien kala itu sudah sangat parah
“Saya sudah telepon kepala puskesmasnya, kondisinya sudah kolaps artinya sangat parah, sangat sulit untuk dirujuk,” ungkap Regina saat dihubungi VoxNtt.com, Senin siang.
Regina pun, memberikan alasan terkait mobil dinas yang tidak berada di puskesmas Elar, ketika Markus mulai dirawat, Minggu 10 Februari 2019.
“Sopir sedang melakukan perpajangan surat izin mengemudi (SIM) di Ruteng,” imbuhnya.
Namun, di balik peristiwa duka itu, mirisnya, jasad almarhum digotong oleh keluarga dan warga menuju kampung halamannya.
Tak ada pilihan lain bagi mereka, kesulitan akes jalan yang jaraknya sekitar 4 kilometer (km) itu, menjadi alasan untuk menggotong almarhum.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba