Makasar, Vox NTT-Bupati Manggarai Timur (Matim), Agas Andreas memenuhi undangan masyarakat dari kabupaten itu yang ada di Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu 10 Maret 2019 lalu.
Selama di Makassar Bupati Ande melakukan beberapa rangkaian kegiatan yakni, membuka kegiatan turnamen sepak bola Matim Cup II di Lapangan Auri Makassar, Minggu 10 Maret 2019. Pada malam harinya pukul 19.00 Wita, ia mengikuti acara silaturahmi bersama warga Matim di Makassar.
Pembukaan turnamen Matim Cup II di Makassar didahului kepok curu (acara adat penerimaan) di pintu gerbang lapangan sepak bola Auri.
Selanjutnya, Bupati Agas, Ketua TP PKK dan Dekranasda Matim Ibu Theresia Wisang Agas, Sekretaris BP3 Yohanes Syukur, Kasubag Humas Matim Agus Supratman diarak menuju panggung utama diiringi ronda (salah satu tarian adat Manggarai).
Di panggung utama Bupati Agas dan rombongan kembali diterima secara adat melalui kepok kapu.
Nuansa khas budaya Manggarai tampak terlihat dalam acara tersebut setelah semua peserta berpakaian adat.
Acara ini semakin meriah ketika pemandu acara memberi kesempatan kepada regu tari “Ako Woja” binaan sanggar tari Manggarai Makassar. Lenggak-lenggok, hentakan kaki dan ayunan tangan yang kompak dari anggota tari ini dalam memperagakan ragamnya menambah kemeriahan acara pembukaan Matim Cup II di Kota Makassar.
Tampak pula ribuan warga memadati Lapangan Auri Makassar. Mereka tampak terpukau ketika pandangan dimanjakan dengan suguhan permainan caci, salah satu tarian adat Manggarai.
Busana adat caci dipadu dengan alunan dentuman gong dan gendang, serta iringan nada “Ndundu Ndake” menambah deretan cerita kemerihan pada acara pembukaan turnamen tersebut.
Bupati Agas kemudian melakukan “Capu Kalus” (pukul pertama) kepada salah satu pemain caci yang diketahui saat itu dari “Meka Landang (tamu lawan caci) yang diundang dari Kampung Lengor, Kabupaten Manggarai.
Selanjutnya di tempat yang sama, Bupati Agas juga melakukan tendangan bola pertama pertanda diresmikannya pagelaran turnamen sepak bola Matim Cup II.
Dalam sambutannya Bupati Agas menyatakan, permainan bola kaki merupakan salah satu sarana sederhana dan murah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama.
“Kegiatan seperti ini adalah salah satu sarana yang paling efektif, sederhana dan murah, untuk meningkatkan tali silaturahmi dan persatuan bagi sesama kita. Saya mungkin tidak akan datang ke tempat ini bila tidak diundang untuk kegiatan seperti ini,” kata bupati yang berpasangan dengan Jaghur Stefanus itu.
Ia pun meminta masyarakat Matim di Makassar tetap bersatu.
” Jangan pecah belah. Tetaplah bersatu agar kuat dan solid dalam menghadapi berbagai masalah, lebih khusus masalah hoaks, baik hoaks di Manggarai Timur sana maupun hoaks di wilayah bapa ibu domisili saat ini,” pintanya.
Diakhir sambutannya, Bupati Agas berharap warga Matim Makasaar wajib mengikuti aturan atau ketentuan pemerintah setempat.
” Jangan melawan aturan pemerintah setempat. Kalau ada yang kurang mengerti mohon ditanyakan kepada pemerintah setempat agar mendapat petunjuk,” harap Bupati.
Di tempat yang sama, Ketua Kerukunan Keluarga Matim Makassar dan Gowa, Marsel Hadu mengatakan, turnamen Matim Cup adalah kegiatan tetap setiap tahun.
“Pa Bupati, kegiatan ini kami laksanakan setiap tahun dan sudah menjadi kalender tetap tahunan kami. Kegiatan ini salah satu tujuannya agar orang Manggarai Timur khususnya dan Manggarai Raya pada umumnya dapat bersilaturahmi di tempat ini,” kata Marsel.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemda Matim atas segala dukungannya dalam menyukseskan kegiatan turnamen Matim Cup II tersebut.
Penulis: Humas Pemkab Matim/Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba