Mbay, Vox NTT-Sial menimpa Lusia Luju (26). Warga Kampung Oki Rateata, RT 21, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo itu tewas saat mencari kepiting di kolam ikan bandeng di wilayah Nangateke, Desa Aeramo, Kamis (02/05/2019).
Lusia sendiri dikabarkan punya riwayat menderita penyakit Epilepsi. Ia diduga meninggal lantaran penyakitnya kumat saat mencari kepiting di laut untuk dijual di Pasar Danga.
Saat ditemukan, Lusia dalam keadaan terapung di kolam ikan bandeng yang dalamnya sebatas pinggang orang dewasa, sekitar pukul 17.30 Wita.
Kakak ipar korban, Yasinta Mida yang ditemui VoxNtt.com di rumah duka, Jumat (03/05/2019), pukul 05.00 Wita, mengisahkan sesaat sebelum Lusia ditemukan tewas.
Yasinta mengatakan, pada Rabu (2/5) sekitar pukul 06.30 Wita, Korban mendatangi rumahnya.Korban datang untuk mengajak Yasinta mencari kepiting dan selanjutnya akan dijual di Pasar Danga pada.
“Pagi-pagi kemarin adik ipar saya (korban) datang ke rumah. Korban ajak dengan saya, kami dua pergi cari kepiting mau dijual di Pasar Danga pada hari Sabtu (3/5/2019). Akhirnya kami dua jalan dan kerja korban setiap hari cari kepiting untuk dijual,” ujarnya.
Yasinta mengatakan, setiba di lokasi ia dan korban bersama-sama mencari kepiting. Namun karena kelelahan Yasinta yang dalam keadaan hamil memutuskan untuk beristirahat dan tidak mencari kepiting lagi.
Karena mengeluh kelelahan, korban meminta Yasinta untuk beristrahat. Korban sendiri terus mencari kepiting.
“Karena capek saya minta istrahat mencari kepiting. Korban langsung pergi cari dan tinggalkan saya sendirian. Terlalu lama menunggu saya pulang duluan ke rumah,” kisah Yasinta.
Dikatakan, sekitar pukul 16.40 Wita, korban juga belum datang. Yasinta kemudian menginformasikan kepada suami korban dan keluarga untuk pergi mencarinya.
“Karena belum datang saya kasih tahu suami dan keluarga pergi cari dulu korban. Karena korban sering kena peyakit mati kambing atau Epilepsi,” ujarnya.
Kata dia, kurang lebih satu Jam pencarian, korban akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia.
“Saat ditemukan korban posisi terapung di kolam dan mulut berbusa,” ucap Yasinta.
Kapolsek Urban Aesesa, AKP Ahmad membenarkan hal itu.
“Ketika dapat informasi saya langsung pergi cek di rumah korban. Akhirnya saya langsung jemput dokter di RSD Aeramo untuk visum,” ujarnya.
AKP Ahmad mengatakan, berdasarkan hasil visum di tubuh korban tidak menemukan luka memar atau tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Terkait kematian korban, kata dia, pihak keluarga sudah menerima bahwa ia meninggal murni karena musibah.
Untuk diketahui, korban meninggalkan dua anak yakni; Irenius Robhi kelas 1 SDN Lego Desa Aeramo dan Elsa masih berumur 3 tahun. Kepergian korban juga meninggalkan suami tercinta Yohanes Mboy.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba