Mbay, Vox NTT-Muhammad Saldin, Wakil Ketua Takmir Masjid Al’Ijtihal Nangaroro, Kabupaten Nagekeo meminta masyarakat untuk tidak gampang terprovokasi dengan isu yang memecah belah bangsa Indonesia.
“Izinkan saya mengimbau kepada pihak-pihak tertentu atau oknum tertentu yang berniat untuk membuat huru hara atau masyarakat yang berbeda pendapat karena itu akan merusak suasana atau keamanan Negara,” ujarnya saat ditemui VoxNtt.com, baru-baru ini.
Muhammad juga meminta masyarakat agar tidak boleh terprovokasi dengan berita bohong atau hoaks, yang bermuara ke upaya perpecahan bangsa Indonesia.
Tak hanya itu, umat muslim di Kecamatan Nangaroro diminta Muhammad agar tidak ikut serta dalam kegiatan people power, sebagaimana didengungkan kelompok tertentu menjelang penetapan hasil Pemilu 22 Mei mendatang.
“Mari kita hargai hasil kinerja para penyelengara Pemilu khususnya di Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo yang sudah berjalan dengan lancar, jujur, adil dan transparan, serta demokrasi,” katanya.
Senada dengan Muhammad, Fredi Jou tokoh muda Gereja Kristus Raja Riti mengatakan, Pemilu yang dijalankan kali ini sudah berjalan dengan baik.
Fredi percaya bahwa KPU telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pihak Fredi pun menyampaikan apresiasi kepada KPU, Bawaslu,TNI dan Polri yang telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam Pemilu 2019.
Sebagai tokoh masyarakat, ia menyampaikan bahwa jika ada dugaan pelanggaran hendaknya diselesaikan melaui lembaga-lembaga Negara yang menangani sengketa Pemilu.
Menurut Fredi, menggerakkan massa atas nama people power adalah upaya yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat.
Sebab itu, ia meminta agar gerakan people power tidak perlu dilakukan menjelang penetapan hasil Pemilu oleh KPU.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba