Mbay, Vox NTT- Taman Kanak-kanak (TKK) Sta. Theresia menggelar panggung gembira dalam rangka pelepasan dan perpisahan 96 siswanya, Kamis (13/06/2019).
TK yang berada di Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo itu menamatkan 96 siswanya pada tahun pelajaran 2018/2019. Acara perpisahan sendiri berlangsung sungguh meriah di Aula Pondok SVD Danga.
Ketua Komite TK Sta Theresia, Markus Laru, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan pelepasan itu merupakan moment ekspresi kemampuan kognitif, efektif dan psikomotorik dari anak didik yang selama ini telah diajarkan para guru.
Markus mengucapkan terima kasih kepada seluruh orangtua yang telah mendukung kegiatan ini. Itu terutama dukungan anggaran dan lainnya.
Ia berharap agar Pemerintah Daerah Nagekeo dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tidak melihat acara ini sebagai seremonial dari tahun ke tahun, melainkan momen ini merupakan wadah ekspresi anak-anak.
“Momen ini merupakan usia emas para anak-anak dan apa yang kita tanam kepada mereka selama ini, maka akan dilihat hasilnya 10 sampai 20 tahun ke depan dan acara ini merupakan wadah untuk pembentukan memori fashion,” ungkapnya.
Markus menjelaskan, pihak sekolah bersama panitia pun telah melakukan berbagai penampilan yang dibawakan oleh para anak-anak TK Sta. Theresia.
Penampilan yang ditunjukkan antara lain; tari-tarian khas daerah Nagekeo, puisi, menyanyi, serta senam syukur panen. Para siswa juga menggunakan pakaian adat khas Nagekeo.
Hal senada disampaikan pula, Suster Kepala Sta. Theresia Ansila. Ia menyampaikan, tujuan pendidikan TK yakni membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani dan mengasah kemampuan anak untuk melanjutkan ke sekolah SD.
“TK merupakan pendidikan formal untuk mengajarkan serta membentuk wawasan anak dalam mengembangkan potensi yang ada di dalam diri anak itu sendiri,” paparnya.
Anak TK Sta. Theresia, lanjut Suster Ansila, tahun pelajaran 2018-2019 semuanya berjumlah 125 orang anak.
Saat ini ada 96 orang anak menggelar acara pelepasan dan perpisahan karena mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang tingkat SD.
“Saya berharap orangtua tidak usah canggung-canggung untuk menitip anaknya untuk masuk ke TK Sta. Theresia,” ajaknya.
Sementara itu Bunda PAUD Nagekeo, dr. Yayik Pawitra Gati, Sp.M, menyampaikan pentingnya pendidikan karakter pada anak usia dini, dimana bisa menumbuhkembangkan nilai-nilai universal dan mengembangkan karakter bangsa semuanya.
Karena anak usia dini dalam perkembangan yang paling cepat dalam berbagai aspek termasuk aspek agama, moral, sosial, intelektual, dan emosi.
Yayik menambahkan, perlakuan pendidikan yang diberikan pada usia dini diyakini akan terpatri kuat di dalam hati dan pikiran anak yang jernih.
Jika anak di didik dengan baik, diberi contoh yang baik serta dibiasakan hidup dengan nilai dan karakter yang baik, maka mereka cenderung menjadi orang yang baik, yang berhati emas, berpikiran positif dan berbudi mulia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Yayik, lingkungan tempat tinggal dan sekolah berperan aktif dalam memberi stimulus kepada perkembangan sosial emosional anak usia dini.
“Anak-anak kita dalam usia 30 tahun ke depan tidak tahu perkembangan seperti apa, oleh karena itu dengan era digital yang semakin tinggi kita perlu melakukan pendidikan karakter kepada anak-anak kita yang masih usia dini,” katanya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba