Kupang, Vox NTT- Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan (HMPSIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar kegiatan penelusuran minat, bakat dan penguatan kapasitas mahasiswa.
Kegiatan yang dikemas selama empat kali setiap hari Sabtu itu terhitung sejak tanggal 15 sampai 29 Juni 2019. Kegiatan bertempat di Aula Fisip Unwira, Penfui Kupang.
Kegiatan itu melibatkan seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan dari semester 2 sampai 8. Tema kegiatan yakni ” Lahirkan Jiwa Kreatif, Tumbuhkan Jiwa Kompetitif dan Raih Prestasi”.
Untuk penelusuran minat dan bakat melibatkan mahasiswa semester 2 dan 4. Sedangkan, penguatan kapasitas melibatkan semester 6 dan 8.
Penelusuran minat dan bakat dibagi dalam beberapa kelas. Keduanya yakni; kelas literasi (pelatihan jurnalistik,menulis essay, menulis puisi, dan menulis cerpen). Kelas public speaking (latihan berpidato, dan master of ceremony). Kelas Seni (teater,drama dan tarian), dan kelas desain grafis.
Sedangkan klasifikasi penguatan kapasitas mahasiswa dikelompokkan ke dalam dua kelas. Keduanya yakni, kelas Perdes: pelatihan perumusan dan pembimbingan perumusan peraturan desa. Kelas APBDes: pelatihan perumusan dan pembimbingan perumusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Ketua Umum HMPSIP Unwira Kupang, Maria Virginia Mami mengatakan, kegiatan ini dilakukan oleh HMPSIP sebagai upaya menelesuri minat dan bakat anggotanya.
“Adapun muara terakhir dari penyelenggara kegiatan ini adalah menciptakan suasana akademik dalam ruang lingkup ilmu pemerintahan, memberdayakan minat dan bakat mahasiswa serta menguatkan kapasitas melalui rangkaian kegiatan yang sudah dirancang,” kata Maria kepada VoxNtt.com, Sabtu (15/06/2019).
Bakat, kata Maria, merupakan potensi yang sudah melekat dan ada pada diri manusia. Sedangkan minat merupakan keinginan yang tertanam pada diri seseorang.
“Penelusuran minat dan bakat ini berusaha menelaah bakat yang ada pada diri mahasiswa agar mahasiswa mampu mengenal dan menumbuhkan kesadaran untuk mengenal Potensi yang ada pada dirinya untuk mengukur sebuah prestasi,” ujarnya.
“Dan ketika prestasi yang ada ingin ditingkatkan lebih optimal, maka dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang kemudian menjadi kekuatan seseorang, dan ketika berada di tengah masyarakat bakat itulah yang kemudian membedakan kita dengan yang lain,” sambung dia.
Maria mengatakan, penguatan kapasitas sengaja dimasukkan dalam bingkai kegiatan dengan tujuan mengasah potensi yang sudah ada pada diri mahasiswa.
“Melihat banyak sarjana semakin meningkat tiap tahunnya, maka tingkat persaingan di tengah masyarakat pun semakin meningkat, sehingga perlu adanya bekas yang cukup sebelum seseorang bertarung di tengah masyarakat,” katanya.
Kegiatan itu, lanjut Maria, untuk menciptakan mahasiswa yang memikili kreativitas tinggi, sehingga mampu bersaing di era 4.0 ini.
“Selain itu sebelum mengikuti event di tingkat lokal, nasional dan maupun di kancah internasional, mahasiswa sudah harus terlebih dahulu membekali dirinya dengan mengenal dan mengasah potensi yang melekat pada dirinya,” tandasnya.
Sementara Ketua Program studi, Veronika Ina Asan Boro, mengapresiasi atas partisipasi mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu.
“Artinya mahasiswa mulai sadar akan tingkat persaingan dalam dunia kerja, dan mau mempersiapkan diri melalui keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang positif khususnya dalam pengembangan potensi yang dimiliki,” ujar Veronika.
Ia juga mengajak seluruh mahasiswanya untuk senantiasa menekuni kegiatan itu hingga selesai nanti.
“Agar kemudian bisa menemukan mahasiwa yang berdaya saing sesuai visi misi Prodi Ilmu Pemerintahan,” tutup Veronika.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba