Borong, Vox NTT-Jembatan darurat yang mengubungkan Desa Lidi dan Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT ambruk.
Akibatnya, para pelajar dan guru di dua desa itu kewalahan untuk akses menuju SMPN Satap Nangalanang. Tak hanya para pelajar dan guru, warga pun kewalahan untuk akses Borong, ibu kota Kabupaten Matim.
Thedorus Pamput warga di Desa Lidi mengaku, jembatan itu ambruk pada Kamis,13 Mei 2019 lalu.
Peristiwa itu, terang Pamput, diakibatkan oleh dureng (hujan terus-menerus) selama dua pekan terakhir.
“Jembatan yang ambruk itu dibangun tahun lalu. Sampai sekarang belum ada informasi untuk bangun jembatan baru. Ini juga hasil kerja masyarakat dua desa,” ujarnya saat dihubungi VoxNtt.com melalui WhatsApp, Selasa (21/6/2019) sore.
Diakuinya, saat ini warga di Desa Lidi dan Desa Bea Ngencung sangat membutuhkan jembatan.
Hal itu, terang Pamput, dikarenakan jembatan sebagai salah satu akses penting bagi masyarakat, baik dari sisi perekonomian maupun pendidikan.
“Ini kondisi yang kita alami. Kalau begini terus, bagaimana warga mau jual hasil pertanian ke pasar?. Bagaimana dengan anak-anak yang mau ke sekolah?. Biar pemerintah daerah (Pemda) bangun jembatan gantung juga tidak apa-apa, yang penting kami tidak harus nyebrang kali setiap hari,” ucapnya pasrah.
Dia menambahkan, persoalan ketiadaan jembatan sering disampaikan oleh warga kepada Pemda Matim. Namun, lanjut dia sejak Matim dimekarkan, belum pernah mendengar wacana akan dibangunkannya jembatan di wilayah itu.
“Itu yang sangat kita sayangkan padahal ini (jembatan) salah kebutuhan mendasar. Tapi mungkin belum waktunya kita hanya bisa berharap dan menunggu,” ujarnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba
Baca Juga: