Ruteng, Vox NTT-Organisasi Pencak Pendidikan Katolik Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria Distrik Keuskupan menjalankan kegiatan pendadaran 206 anggota di Seminari Pius XII Kisol, Manggarai Timur.
Kegiatan yang berlangsuang selama 4 hari sejak tanggal 27 Juni 2019 ini, melibatkan beberapa komunitas pelatihan THS-THM yang ada di Keuskupan Ruteng.
Kris Anggur selaku pembina THS-THM Distrik Ruteng mengatakan, kegitan pendadaran THS-THM bertujuan untuk membentuk mental dan kepribadian seseorang.
“Mereka dibina dan dibentuk dalam empat hari ini. Hal ini dibalut dengan metode dramatisasi dan terapi kejutan kepada peserta. Tujuannya untuk membentuk mental dan kepribadian seseorang menjadi pribadi yang kuat dan rendah hati,” jelasnya.
Selanjutnya, Kris melihat 2 hal penting dalam pembentukan anggota THS-THM.
Pertama, mendalami pencak silat. Dalam pencak silat, ada tiga nilai yang ada di dalamnya yaitu olah fisik (biraga), Gerakan berirama (birama), dan meditasi (birasa).
Kedua, memahami dan mendalami spiritualitas kristiani. Bidang ini mencakup pemahaman kitab suci, meditasi, puasa, pangakuan dosa, dan ekaristi.
Dalam misa pelantikan sebagai puncak kegaiatan pendadaran, Romo Risno Maden,Pr selaku Ketua Distrik THS-THM Keuskupan Ruteng meminta peserta untuk bisa menjadi murid Kristus dalam dalam dunia zaman sekarang.
“Tugas anda adalah menjadi saksi Kristus dalam dunia zaman sekarang. Anda dipanggil untuk meneruskan tugas dan misi Tuhan yakni menjadi garam dan terang dunia” ungkap Romo Risno Maden dalam misa pelantikan angota baru THS-THM di kapela Seminari Kisol, Minggu (30/06/2019).
Romo Risno juga mengingatkan calon anggota untuk bisa menjadi pribadi yang membawa perubahan dalam hidup.
”Setelah ini, anda mesti berubah. Jika sebelumnya menjadi pemalas, maka setelah pendadaran anda mesti menjadi pribadi yang rajin. Jika sebelumnya anda kurang displin dalam hidup, maka setelah kegiatan ini anda diminta untuk bisa menjadi pribadi yang rajin,” kata Romo Risno.
Sementara itu, Romo Marsel Zosimus Erot,Pr selaku moderator THS-THM Keuskupan Ruteng mengingatkan seluruh anggota THS-THM untuk bisa mengamalkan kebajikan THS-THM dalam kehidupan sehari-hari.
“Pencak Silat ini adalah Pencak Silat Pendidikan Katolik. Kita semua dibentuk dan dididik dalam organisasi ini sebagai mana tujun dasar dari organisasi. Kita terus dibentuk sesuai denagn nilai-nilai yang ada di dalam THS-THM. Nilai-nilai itupun mesti manyata dalam tindakan sehari-hari,” ungkapnya.
Lebih lanjut Romo Zosi Erot meminta senior THS-THM untuk selalu ikut ambil bagain dalam seluruh kegiatan THS-THM. Hal ini penting, kata Romo Zosi untuk membangun kebersamaan sesama anggota.
“Belajarlah pada seniormu yang sudah tua. Mereka setia mengikuti dan mengambil bagian dalam kegaiata pendadaran. Karena itu tahun depan dan selanjutnya para senior perlu mengambil bagian dalam kegaiatan bersama,” kata Romo Zosi Erot.
Fransiskan A. Dewi sebagai Anggota THS-THM yang dilantik mengaku bahagia dan bangga dengan kegiatan ini.
“ Ini tentu menyenangkan. Moment yang sungguh berharga dan membahagiakan. Kami dilantik dalam sebuah perayaan Ekaristi seperti ini. Kami tentu akan berusaha menjalankan tugas mulia sebagai anggota THS-THm dalam kehidupan sehari-hari , khususnya di Paroki Iteng,” ungkap Dewi.
Kontributor: Arnol Jemadu
Editor: Irvan K