Borong, Vox NTT-Jenazah almarhumah Maria Ena tiba di kampung halamannya di Papang, Desa Rana Masak, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT, Rabu (10/07/2019).
Pantauan VoxNtt.com, malam itu janazah diantar menuju kampung halaman menggunakan mobil pick up dan tiba sekitar pukul 01.16 Wita. Almarhumah pun disambut isak tangis keluarga dan ketiga buah hatinya.
Dikisahkan, sejak diterbangkan dari Kalimantan almarhumah hanya didampingi sang suami, Gonsi Fansius Dima.
Setibanya di Labuan Bajo Manggarai barat, jenazah Maria dijemput oleh anggota keluarga dari kampung Papang yang sudah menunggu di bandara. Tak lama kemudian, jenazah pun langsung diantar menuju kampung halaman.
Terpantau, jenazah Maria sudah dibungkus dengan peti mati. Beberapa anggota keluarga meminta agar peti mati itu dibuka. Namun beberapa anggota keluarga lainnya justru tidak mengizinkan, lantaran kondisi jenazah sudah mengeluarkan aroma yang kurang sedap.
Adrianus (28) anggota keluarga yang ditemui VoxNtt.com, mengatakan Maria meninggal, di rumah sakit Balik Papang, Kalimantan Timur, Senin (8/7/), sekitar pukul 02.00 Wib.
Jenazah diterbangkan dari Kalimatan Timur pada Senin (8/7) dan tiba di Bandara Labuan Bajo, Selasa (9/7).
Diakuinya, almarhumah dan sang suami pergi merantau ke Kalimantan belum sampai satu tahun. Kala itu kondisi Maria dalam keadaan kurang stabil.
Namun, keinginan mengubah ekonomi keluarga dan kepedulian terhadap pendidikan ketiga buah hati, Maria dan suaminya terpaksa meninggalkan kampung halaman.
“Sepertinya mereka dua waktu itu tetap memilih untuk ke Kalimantan, apalagi anak sulungnya sekarang akan masuk kuliah. Kalau anak kedua sakarang kelas 2 SMP dan satunya masih kelas SD,” ujar pria yang kerap disapa Andi itu.
Setibanya di Kalimantan, lanjut Andi, kondisi Maria tak kunjung membaik. Ia terpaksa beberapa kali dirawat di Rumah Sakit.
Namun, bukan kesembuhan yang didapati Maria. Ia pun mengakhiri hidupnya di rumah sakit itu.
Rencananya lanjut Andi, jenazah akan dikuburkan hari ini, Rabu (10/7).
Baca Juga: Warga Asal Matim Meninggal di Kalimantan, Keluarga Galang Bantuan Dana
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba