Mbay, Vox NTT-Untuk ke-6 kalinya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Ngada AKBP.Andhika Bayu Adhitama, saat membacakan amanat Presiden RI pada upacara memperingati HUT Bhayangkara ke-73 di Lapangan Berdikari Danga (LBD), Rabu (10/07/2019).
Andhika mengatakan, selama 6 tahun berturut-turut, laporan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menunjukkan nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan indeks reformasi birokrasi Polri mengalami peningkatan, disertai dengan keberhasilan mewujudkan 69 zona integritas, yang terdiri dari 64 satker dengan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan 5 Satker dengan predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Hal ini menempatkan Polri pada urutan kedua Kementerian/Lembaga dengan zona integritas terbanyak setelah Kementerian Keuangan,” ungkapnya.
Andhika menjelaskan, kerja keras dan pengabdian Polri telah dirasakan hasilnya oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Situasi keamanan dalam negeri sepanjang tahun 2018 dan 2019 terpelihara dengan baik.
Polri dan TNI telah mengamankan seluruh perhelatan internasional yang diselenggarakan pemerintah, yaitu Asian Games, Asian Para Games, serta IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
Polri dan TNI juga telah mengamankan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019. Sehingga terselenggara dengan aman, damai, dan demokratis.
Seluruh agenda kemasyarakatan juga, lanjut Andhika, dapat terselenggara dengan aman, mulai dari perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019, sampai dengan Ramadhan dan Idul Fitri 2019.
“Kita juga merasakan situasi Kamtibmas yang kondusif, arus mudik dan arus balik berjalan dengan lancar, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan terjamin di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Selain itu kata dia, bersama dengan seluruh pemangku kepentingan, Polri turut terlibat aktif dalam penanggulangan bencana yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air.
Polri juga, lanjut Andhika telah mengungkap berbagai kejahatan, mulai dari kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, kemudian kejahatan lintas Negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber, lalu kejahatan berimplikasi kontinjensi seperti konflik sosial, kerusuhan massa, dan unjuk rasa anarkis, sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan negara seperti illegal logging, illegal fishing, dan tindak pidana korupsi.
“Termasuk dalam menindak kejahatan tindak pidana korupsi, sepanjang tahun 2018, Polri telah berhasil mengungkap kerugian negara senilai Rp 2,9 triliun dan menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp 2,3 triliun,” paparnya.
Andhika menyampaikan,dengan berbagai capaian tersebut, kinerja Polri dalam memelihara keamanan dalam negeri terus mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat.
Tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri terus meningkat. Hal tersebut ditunjukkan oleh berbagai survei yang diselenggarakan lembaga survei yang kredibel, Polri menjadi salah satu lembaga yang dipercaya publik, setelah KPK dan TNI. Capaian tersebut merupakan hasil kerja keras
seluruh personel Polri, dengan dukungan mitra kerja dan masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh personel Polri di mana pun Saudara mengabdi, kepada mitra kerja Polri, serta kepada masyarakat yang telah mendukung terwujudnya stabilitas keamanan dalam negeri yang kondusif,” tandasnya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba