Ende, Vox NTT-Tercatat sudah enam kali sejak tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Ende mengadakan rapat koordinasi (Rakor) tiga batu tungku dari tiga unsur yakni Pemerintah, Tokoh Adat (Mosalaki) dan Tokoh Agama.
Rakor tiga batu tungku ini digelar pada setiap kali acara Festival Sepekan Danau Kelimutu.
Sebab, rakor tersebut merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Ende dengan tujuan untuk menyamakan persepsi serta bersinergi membangun Ende bersama para tokoh.
Disaksikan VoxNtt.com, rakor adat bersama para tokoh adat se-Kabupaten Ende kali ini, Senin (12/08/2019), dipimpin langsung oleh pelaksana tugas (Plt) Bupati Ende Djafar H. Achmad.
Rakor yang kerap digelar di halaman Museum Tenun Ikat, baru pertama ia pimpin setelah Bupati Ende Marsel Petu meninggal dunia pada 26 Mei 2019 lalu.
Di hadapan awak media, Djafar menyatakan rakor tersebut tak lengkap dengan ketiadaan Marsel Petu.
“Terus terang saja, rasanya kurang lengkap kalau beliau (alm Marsel Petu) tidak ada. Tapi, saya bertanggung jawab semua kegiatan ini,” ucap Djafar usai upacara adat Taka Kamba (pembantaian kerbau).
Paparkan Program
Dalam rakor adat ini, kata Djafar, pemerintah menyampaikan program kerja selama lima tahun. Tujuan rakor ialah agar semua saling mengisi dan bersinergi serta kebersamaan pemerintah dan para mosalaki dalam proses pembangunan.
“Dalam rakor itu seperti penyampaian RPJM Pemerintah periode 2019-2024 terhadap para tokoh ini. Pada prinsipnya, dalam rakor tersebut untuk saling sinergi dan bersama-sama,” katanya.
Ia menegaskan untuk rakor berikutnya akan diperluas dengan menghadirkan pengusaha. Hal ini untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Ende dengan melibatkan para pemangku atau tokoh-tokoh.
“Jadi, diharapkan semua komponen bersama dengan pemerintah membangun daerah ini,” ucap Djafar.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba