Ruteng, VoxNTT – Politisi Golkar Kabupaten Manggarai, Yoakhim Y. Jehati memberikan apresiasi kepada beberapa pendatang baru di Pilkada Manggarai 2020 mendatang.
Hal itu menanggapi beberapa nama yang diisukan siap bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, yang kini sudah menjadi bahan perbincangan publik.
Beberapa figur sudah mulai menyatakan kesiapan untuk bertarung. Akhir-akhir ini nama Kornelis Dola juga salah satu figur yang kini ramai diperbincangkan.
Yoakim menilai, keputusan Kornelis Dola pensiun dini dari PNS untuk maju di Pilkada Manggarai merupakan suatu hal yang luar biasa.
Sebab, keputusan tersebut membuktikan bahwa Kornelis Dola sudah siap dan serius untuk menjadi pemimpin di Manggarai.
Mantan aktivis GMNI Cabang Manggarai itu mengaku bangga dengan adanya pendatang baru di Pilkada 2020. Apalagi Kornelis Dola berasal dari Cibal, sama dengan Yoakim.
Hal itu lanjut dia, membuktikan bahwa Kabupaten Manggarai khususnya Cibal tidak sedang mengalami krisis kepemimpinan.
Namun secara partai, Sekretaris Golkar Manggarai itu belum bisa memastikan untuk mengusung figur di Pilkada Manggarai.
“Secara partai kami memang belum memutuskan untuk medukung siapapun, karena saya tidak mau mendahului keputusan partai, keputusannya nanti setelah ada hasil survei yang sementara dilakukan oleh internal partai Golkar,” ungkap Ketua Fraksi Golkar DPRD Manggarai itu.
“Tapi pada prinsipnya partai Golkar membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin bergabung,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, bakal calon Bupati Manggarai Kornelis Dola telah menerima Surat Keputusan (SK) pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim).
SK itu diberi langsung oleh salah seorang pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Matim, Rabu (14/08/2019).
Dola menjelaskan, keputusan itu merupakan bentuk keseriusannya sebagai kandidat yang bakal bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Manggarai pada tahun 2020 mendatang.
“Bahwa saya sungguh-sungguh, tidak main-main dan saya all out. Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab saya terhadap kepercayaan masyarakat yang menurut saya rekam, bahwa mereka menginginkan pergantian,” ujarnya.
Menurutnya, dari fakta politik, masyarakat Manggarai menginginkan perubahan dan pergantian orang baru.
Sehingga lanjut dia, pensiun adalah suatu kesempatan untuk bekerja dengan bebas, bertanggung jawab dan penuh pengorbanan sebagai seorang kandidat.
Dikatakannya, setiap keputusan besar yang diambil pasti memiliki konsekuensi. Namun, kata Dola, jangan pernah menjadi seorang pemimpin kalau takut akan risiko yang akan dihadapi.
“Bukan risiko yang besar tetapi tujuan kita yang mulia. Risiko itu adalah soal pribadi tetapi ada kepentingan banyak orang yang akan kita perjuangkan,” tandas Dola.
Tetapi lanjut dia, menjadi kandidat artinya ia diberi kesempatan untuk melihat dan memperjuangkan kepentingan orang lain.
Dola mengaku sebagai seorang kandidat baru, tentu memiliki tantangan yang besar, apalagi melawan seorang Deno Kamelus yang kini tengah menjabat sebagai Bupati Manggarai.
“Saya pikir menjadi seorang figur harus berani dan ada beberapa hal penting seseorang yang bakal dipilih oleh rakyat yakni orang baik, memiliki basis dan berani,” tambah Dola.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba