Ruteng, Vox NTT – Pameran pembangunan dan bazar tahun 2019 di Ruteng, Kabupaten Manggarai resmi dibuka Sabtu 24 Agustus 2019. Kegiatan ini bakal berakhir pada 28 Agustus 2019 mendatang.
Pameran dan bazar yang diikuti oleh 109 stan itu dibuka secara resmi oleh Bupati Manggarai Deno Kamelus. Pembukaan ditandai dengan penekanan sirene di Lapangan Motang Rua.
Terpantau, kedatangan Bupati Manggarai dan unsur Forkopimda dari rumah jabatan dengan berjalan kaki menuju Lapangan Motang Rua. Rombongannya diiringi tarian Hegong dari Kabupaten Sikka.
Ratusan warga Ruteng yang hadir tampak menikmati sajian tarian para penari yang menghantar rombongan Bupati Deno menuju panggung utama.
Sampai di panggung utama, tarian Tiba Meka (terima tamu) dari Kabupaten Manggarai turut menyambut orang nomor satu di Manggarai tersebut.
Bupati Manggarai Deno Kamelus mengatakan, pameran pembangunan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban, akuntabilitas, dan transparansi kepada masyarakat.
“Tentu dari sisi pemerintah, 74 tahun Indonesia merdeka, 61 tahun NTT dan Manggarai, kita tidak tinggal diam, kita kerja,” ucapnya.
Bupati Deno menerangkan, banyak stan-stan dari unsur pemerintah yang disuguhkan dengan grafik dan statistik yang berhubungan dengan kerja-kerja pembangunan.
“Itu artinya pameran pembangunan merupakan suatu ajang atau wujud akuntabilitas dan transparansi dari kerja-kerja pembangunan kita selama 74 tahun dan 61 tahun NTT serta Kabupaten Manggarai,” tutur Bupati yang berpasangan dengan Victor Madur itu.
Bupati Deno berharap agar stan-stan milik pemerintah harus diisi oleh personal-personal yang mampu menjawab dan menjelaskan pertanyaan masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugas masing-masing.
Kemudian pameran, kata dia, merupakan panggung hiburan bagi masyarakat dan juga dilihat dari sisi ekonomi.
Hal itu berarti selama pameran berlangsung ada transaksi perdagangan dan jual beli.
“Tahun 2018, dari data yang kita dapat setiap hari, transaksi mencapai seratus juta rupiah dan selama sepuluh hari pelaksanaan, diperoleh satu miliar rupiah,” ungkapnya.
Ditambahkannya, dengan asumsi yang sama, panitia memperkirakan di tahun 2019 pameran akan menghasilkan transaksi 1,4 hingga 1,5 miliar rupiah atau mencapai 100 juta rupiah setiap hari.
Untuk itu, Ketua DPD PAN Kabupaten Manggarai itu berharap para pelaku usaha yang berpartisipasi dalam pameran ini agar memanfaatkan momen ini dengan baik.
“Karena ini dunia dagang, saya harap jangan jual barang kadaluwarsa. Jual barang yang masih bisa dikonsumsi,” tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Venansius Burhan menjelaskan, peserta pameran 2019 terdiri dari perangkat Daerah, BUMN – BUMD, LSM, dunia usaha, TNI, Kepolisian, dealer kendaraan serta organisasi wanita.
Menurut Venansius, selain merupakan momen yang tepat memeriahkan kemerdekaan Indonesia, pameran juga sebagai ajang menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Hal itu bererkaitan dengan pembangunan yang dicapai di Kabupaten Manggarai, baik secara langsung maupun tidak langsung berupa data pembangunan yang disajikan.
Mantan Kasat Pol PP Manggarai ini melanjutkan, berbagai pementasan akan disajikan selama pameran.
Itu di antaranya tarian, lagu, puisi, dan fragmen yang dibawakan para siswa dari tingkat dasar hingga menengah, serta lembaga-lembaga sosial lainnya.
Sementara Ketua Pokja pameran Chen Bos mengatakan kegiatan pameran merupakan representatif dari ketahanan berbagai aspek kehidupan, seperti budaya, ekonomi, pertahanan Negara, perdagangan juga keamanan.
“Kami dari Kadin, mau memanfaatkan ruang ini dan mau menunjukan ketahanan ekonomi melalui produk – produk yang ada pada sektor usaha. Di sinilah ajang representatif ketahanan bernegara,” ujarnya.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba