Soe, Vox NTT-Potensi wisata di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) memang besar. Tak hanya bentangan savana indah di antara deretan gunung dan bukit serta keasrian pantai Oetune dan Kolbano.
Namun, mengunjungi TTS di bulan Agustus, wisatawan akan disuguhi berbagai atraksi menarik seni dan budaya. Ada pemandangan karnaval budaya, dimana ribuan peserta mengenakan pakaian tenunan khas daerah TTS.
Bukan hanya itu, lenggak lenggok dan hentakkan kaki bocah-bocah SD, remaja SMP dan SMA dalam tarian khas TTS “Ma’ekat dan Giring-giring” menjadi tontonan menarik di alun-alun El Tari, Kantor Bupati Lama TTS pada 24 Agustus 2019 lalu.
Memang, lokasi halaman depan kantor Bupati Lama yang dulunya tidak dimanfaatkan, kini sudah disulap menjadi area kreasi publik dan ramai di bulan Agustus ini.
“Tak hanya tarian dan kesenian, ada juga penampilan anak-anak yang pandai bercerita tentang sejarah dan cerita rakyat serta tradisi TTS,” ujar Mark, salah seorang pengunjung dari Kupang.
Bupati TTS Epy Tahun dan Wakilnya Army Konay sedang membenahi SoE, ibu kota Kabupaten TTS sebagai Kota destinasi wisata budaya. Berbagai gebrakan terus dilakukan untuk menjual wisata budaya TTS.
“Kita tidak ingin supaya kegiatan seni dan budaya ini hanya di bulan agustus saja. Namun ke depan harus terus dilaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya melestarikan budaya dan seni di TTS, ujar Bupati Epy Tahun saat menutup Pengembangan Seni dan Budaya Daerah tingkat Kabupaten TTS, Sabtu (24/08/2019) malam lalu.
Lewat kebijakannya Bupati TTS juga mengeluarkan instruksi kepada sekolah-sekolah mulai dari TK hingga SMA/SMK agar berbusana tradisional dua hari dalam seminggu.
“Kebijakan ini selain untuk melestarikan budaya, juga untuk meningkatkan ekonomi kreatif para perajin tenun ikat,” ujar Bupati Epy saat diwawancarai belum lama ini.
Memilih SoE, ibu kota Kabupaten TTS sebagai daerah destinasi di bulan Agustus, tentu pengunjung juga tidak lupa membawa baju penghangat tubuh atau jaket. Pasalnya, di bulan Agustus cuaca dingin khas kota SoE masih sangat terasa.
Penulis: L. Ulan
Editor: Ardy Abba