Soe, Vox NTT-Sejak awal bulan Agustus 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar berbagai event budaya.
Rabu (28/08/2019) sore, Bupati TTS, Epy Tahun kembali membuka kegiatan parade wisata tingkat Kabupaten TTS.
Bupati Epy Tahun, saat diwawancarai VoxNtt.com, Rabu (28/08/2019), mengatakan, berbagai kegiatan seni dan budaya selama bulan Agustus 2019, merupakan upaya Pemkab TTS melestarikan warisan budaya yang ada di TTS.
Menurutnya, Pemkab TTS telah mengeluarkan aturan melalui instruksi Bupati agar dua hari dalam seminggu semua Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab TTS serta sekolah-sekolah wajib mengenakan busana tradisional TTS.
Selain itu, tambah Epy Tahun, event Agustusan ini ke depannya akan dilaksanakan sebagai momen untuk menjual pariwisata seni dan budaya TTS.
“Selain itu sebagai upaya meningkatkan pendapatan industri tenun ikat di TTS,” katanya.
Gebrakan Pemkab TTS ini pun mendapat apresiasi anggota DPRD TTS, Filda Yupik Boimau.
Menurut Yupik, anggota DPRD asal Partai Hanura, kebijakan Pemkab untuk melestarikan budaya TTS membawa dampak positif.
“Kegiatan-kegiatan bernuansa budaya ini, selain melestarikan karya seni tenun para pendahulu, juga bisa meningkatkan ekonomi ibu rumah tangga. Perajin tenun di TTS adalah ibu-ibu rumah tangga. Oleh karena itu kebijakan memakain pakaian tenun tradisional di saat jam kerja sangat pro kaum perempuan dan ikut dongkrak pendapatan rumah tangga,” tandasnya.
Dia berharap ke depan, Pemkab TTS terus melakukan sosialisasi penggunaan tenun di berbagai kalangan.
“Kalau di Bali, budaya sangat kental budayanya karena menyatu dengan kepercayaan masyarakat Hindu. Jadi, kalau ada doa atau acara wajib mengenakan pakaian adat Bali,” ujar istri dari Ketut Susiana ini.
Penulis: L. Ulan
Editor: Irvan K