Betun, Vox NTT- Desa Babotin terletak di Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Desa ini berjarak sekitar 50 KM dari Betun, ibu kota Kabupaten Malaka.
Jarak tempuh 50 KM di daerah lain mungkin tak lama dengan kendaraan, sekira satu jam.
Namun ke Desa Babotin cukup menguras waktu dan tentu saja lebih lama, sekira 2-2,5 jam.
Alasannya yakni karena akses ke sana masih memprihatinkan. Jalannya rusak parah, ditambah lagi banyak medan yang cukup terjal. Kondisi yang ekstrem ini tentu saja menyulitkan para pengendara.
Dua bulan lalu, VoxNtt.com dan beberapa awak media bertandang ke Desa Babotin.
Di sana, ditemukan sejumlah potret miris yang tampaknya membuat Desa Babotin masih tertinggal jauh dengan daerah lain di Kabupaten Malaka.
Di desa ini tampak gelap gulita tanpa listrik. Bagi yang mampu, terpaksa harus merogoh kocek membeli mesin genset untuk penerangan malam.
Potret miris lainnya yakni jalan di Desa Babotin masih tanah. Kondisi ini tampak masih akrab menemani ruang kehidupan masyarakat.
Selain itu, ada dua bangunan ‘Rumah Baca’ di desa bagian barat Kecamatan Botin Leo Bele ini. Namun terpantau, dua gedung tersebut tanpa ada buku bacaan.
Di dalam gedung hanya ada kursi plastik sewaan BUMDes setempat.
Kantor Desa Babotin memang sudah dibangun, namun kondisinya tak terurus karena lama tidak digunakan.
Menurut warga setempat, sejak 5 tahun terakhir ini kantor tersebut tidak pernah dipakai lagi.
Di dalam kantor desa itu hanya ada satu meja, dua buah kursi dan satu lemari buku. Beberapa inventaris desa itu pun sudah lapuk.
Mirisnya lagi lantai kantor Desa Babotin terdapat tumpukan kotoran ternak kambing dan sapi. Di luar gedung permanen berwarna putih tersebut tampak tumbuh rumput liar yang tidak dibersihkan.
”Kami biasanya selalu urus surat-surat dokumen itu di rumahnya pak sekretaris desa. Kades rumahnya di Atambua dan beliau jarang datang ke desa,” ujar salah seorang warga Desa Babotin yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kepala Desa Babotin Bernadus Bau Berek belum berhasil dikonfirmasi terkait temuan tersebut.
Penulis: Frido Raebesi
Editor: Ardy Abba