Ruteng, Vox NTT – Salah satu bakal calon Bupati Manggarai, Agustinus Ganggut sudah memantapkan niatnya untuk bertarung pada Pilkada tahun 2020 mendatang.
Sebagai bukti, Alumnus Teknik Sipil UNMER Malang itu kini sudah resmi mendaftar di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rabu (18/09/2019).
Usia yang relatif masih muda jika dibandingkan dengan figur lain yang beredar saat ini menjadi salah satu alasan untuk maju di Pilkada Manggarai.
Selain itu, pendidikan dan jenjang karier yang dimilikinya dinilai sangat dibutuhkan sesuai dengan kondisi masyarakat Kabupaten Manggarai saat ini.
Kemudian, Gusty mempunyai hubungan yang harmonis dengan tokoh-tokoh dari berbagai kalangan (suku, ras dan agama) dan sangat mengenal kondisi sosial budaya dan geografis Kabupaten Manggarai.
Apalagi adanya dukungan oleh figur istri Yosephine Christianie sebagai ASN yang menduduki jabatan strukural di salah satu OPD di Kabupaten Manggarai.
Maju di Pilkada Manggarai, beberapa nilai lebih yang ingin ditampilkan oleh Gusty sebagai abdi Negara dan masyarakat adalah mengutamakan mutu pembangunan.
Itu terutama proses dan hasil sesuai prinsip “Non Multam, sed Multum” (bukan banyaknya program, tetapi mutu proses dan hasil program yang dicapai).
Konsep itu, kata dia, dengan selalu berpijak pada prinsip “cost-efficiency” (efisiensi anggaran) dan “cost-effectiveness” (efektivitas anggaran) dalam pengelolaan dana melalui penerapan model Layanan Mutu Total (LMT) atau Total Quality Services (TQS) sesuai peran lembaga penyelenggara pemerintahan yang berorientasi pelayanan.
Sebab menurut Bacabup yang memiliki slogan “Toe Kop Do Tombo, Nanang Kerja Nyata” itu, pembangunan pada hakekatnya bertujuan memanusiakan manusia (to make humans human ) dalam rangka mempertahankan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan di dunia ini.
Dengan demikian program pembangunan selalu menempatkan manusia sebagai obyek dan sekaligus subyek pembangunan.
Merujuk pada pemikiran dasar itu, maka Magister Teknik UGM itu memberanikan diri untuk mendaftarkan diri pada PDIP Kabupaten Manggarai.
Untuk membangun Manggarai sesuai periodisasi Bupati Manggarai, Gusty menawarkan konsep.
Pembangunan kata dia, merupakan serangkaian upaya atau usaha terencana yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (bonum commune).
Pengertian ini, jelas Gusty, menunjukkan bahwa tujuan pembangunan yang dicanangkan dan dilaksanakan pemerintah, semestinya disasarkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan untuk mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Dikatakan, salah satu variabel utama untuk tercapainya tujuan dan sasaran dimaksud adalah adanya perencanaan pembangunan yang sistematis, terstruktur dan terukur yang dirancang berdasarkan data hasil analisis kebutuhan masyarakat yang menjadi kelompok sasaran.
“Proses pelaksanaannya musti melibatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan dalam suatu mekanisme kerja sama kemitraan dengan pemerintah dan dunia usaha sebagai pemangku kepentingan (stake holders),” ungkap mantan Kadis Perhubungan Kabupaten Manggarai itu.
Ini lah menjadi salah satu hal yang mendorongnya untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2020 di Kabupaten Manggarai.
Demi mewujudkan keinginan tersebut, Gusty merumuskan visi dan misi pembangunan Kabupaten Manggarai yang akan dilaksanakan seandainya terpilih menjadi Bupati periode 2020- 2025.
Visi dan misi pembangunan yang dibuat, lanjut dia, berdasarkan hasil analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) terhadap program pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh pemimpin sebelumnya.
Visi Gusty adalah “Manggarai Semarak dan Berbudaya Berdasarkan IMAN (Sejahtera, Makmur, Adil, Merata dan Kompetitif”.
Ia menjelaskan, sejahtera berarti meningkatnya kualitas hidup masyarakat Manggarai dalam berbagai bidang kehidupan.
Makmur berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat Manggarai, terutama kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Adil berarti hasil pembangunan harus dinikmati oleh seluruh rakyat Manggarai tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan.
Merata berarti terpenuhinya hak-hak dan pelayanan dasar secara merata di seluruh wilayah Kecamatan, Kelurahan dan Desa.
Sementara, kompetitif kata Gusty, adalah capaian hasil pembangunan di Kabupaten Manggarai harus bisa bersaing dengan daerah lainnya secara kuantitas dan kualitas, baik di tingkat regional maupun di tingkat nasional.
Hal ini menurut Gusty, harus didukung juga oleh pelestarian budaya seperti kerajinan tradisional (tenun ikat, alat tangkap tradisional dan lain-lain untuk souvenir), musik dan tarian tradisional serta jenis budaya lainnya untuk mendongkrak peningkatan pendapatan dari hasil kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara.
“Semua cita-cita dan harapan melalui visi dan misi tersebut bisa tercapai apabila diikuti oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Sang Pencipta kehidupan sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diimani oleh masing-masing masyarakat Kabupaten Manggarai,” katanya.
Misi, sebagai elaborasi dari visi di ditawarkan, ditetapkanlah “Sapta Krida” sebagai Misi Pembangunan Kabupaten Manggarai 2020 – 2025 yang selanjutnya dituangkan dalam RPJPD dan RPJMD berikut.
Sapta Krida Pembangunan Manggarai yang ia tawarkan adalah meningkatkan pembangunan perekonomian masyarakat dan meningkatkan ketahanan pangan juga meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain itu, meningkatkan pengembangan kebudayaan dan pariwisata, meningkatkan pengembangan jaringan informasi dan komunikasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Meningkatkan pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam, meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan serta perbaikan mutu pelayanan kesehatan.
Selanjutnya, meningkatkan pencegahan dan pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan HAM serta perlindungan perempuan dan perlindungan anak.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba