Ende, Vox NTT-Taman Bacaan (TB) Pelangi terus berkomitmen mengembangkan kebiasaan membaca terhadap anak-anak di Indonesia Timur melalui program pendirian perpustakaan ramah anak.
Pada Senin (07/10/2019), TB Pelangi meresmikan perpustakaannya yang ke-123 dan 124 secara bersamaan di SDI Puukungu dan SDK Paupire, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Ke-10 perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang baru ini menggunakan teknologi di dalam praktik pelaksanaan programnya. Setiap perpustakaan dilengkapi dengan tablet, proyektor, furnitur, serta 1.250 buku cerita anak.
Tablet terhubung dengan sebuah platform yang berisi buku-buku cerita anak digital yang bisa dibaca oleh anak-anak. Ada juga berbagai video edukatif yang mengajarkan teknik-teknik membacakan buku cerita yang berguna bagi para guru maupun orangtua murid.
Ke-10 perpustakaan baru ini bekerja sama dengan Room to Read dan Google.org.
Nila Tanzil, Founder Taman Bacaan Pelangi mengatakan dengan adanya sentuhan teknologi di dalam perpustakaan-perpustakaan ini merupakan pendekatan baru yang lakukan dan tentunya memberikan warna baru bagi perpustakaan anak.
“Untuk itu TB Pelangi berterima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan Room to Read dan Google.org ini. TB Pelangi berharap dengan adanya elemen teknologi di dalam perpustakaan-perpustakaan ini dapat meningkatkan minat baca anak-anak,” tutur Nila dalam rilis yang diperoleh VoxNtt.com.
Ia menerangkan, semua kepala sekolah, guru dan pustakawan telah diberikan pelatihan mengenai sistem manajemen perpustakaan, berbagai program literasi yang mampu menumbuhkan minat baca anak, serta cara penggunaan tablet untuk kegiatan membaca.
Setiap sekolah diwajibkan merekrut pustakawan khusus serta mengalokasikan mata pelajaran khusus untuk ke perpustakaan, yang dinamakan “Jam Kunjung Perpustakaan” selama satu jam per kelas per minggu.
Setelah perpustakaan diresmikan, kata Nila, tim TB Pelangi akan melakukan kunjungan pendampingan setiap bulannya ke sekolah-sekolah.
Ia berharap dengan adanya sentuhan baru yaitu teknologi, maka akan berimbas pada jumlah peminjaman buku anak-anak.
“Minat baca anak-anak dapat diukur dari jumlah peminjaman buku. Kami harap jumlahnya meningkat setiap bulannya,” ujarnya.
Nila menambahkan, peran guru dan orangtua sangat penting di dalam menumbuhkan minat baca anak. Guru dan orangtua diharapkan mampu mendorong anak-anak agar mereka jadi suka membaca.
“Kami tidak dapat bekerja sendirian. TB Pelangi memberikan fasilitas serta pembekalan untuk guru, dan kami harap para guru menerapkan program yang telah kami ajarkan, dan orangtua juga berperan aktif mendorong anak-anak mereka untuk membaca serta turut membacakan buku di rumah,” tutur Nila.
Untuk diketahui, ke-10 perpustakaan baru TB Pelangi yang menerapkan program digital ini ada di SDI Woloara, SDK Koanara, SDN Wolowaru 3, SDI Ende 10, SDK Wolotolo, SDK Marsudirini, SDK Paupire, SDI Puukungu, SDK Welamosa, SDI Welamosa.
Peresmian ke-10 perpustakaan ini dilakukan sejak 1 Oktober 2019 hingga 8 Oktober 2019.
Dengan diresmikannya ke-10 perpustakaan ini, maka total ada 126 perpustakaan ramah anak yang telah didirikan oleh Taman Bacaan Pelangi di 18 pulau Indonesia Timur dari Lombok hingga Papua. (VoN)