Kefamenanu,Vox NTT-Kepala Puskesmas (Kapus) Lurasik Kecamatan Biboki Utara kabupaten TTU, Simon Luan Asa menyebutkan jumlah warga yang keracunan berjumlah 49 orang bukan 50 sebagaimana yang diberitakan media ini sebelumnya.
Dijelaskan Simon, 49 warga tersebut keracunan akibat mengkonsumsi daging dari sapi yang sudah mati.
Mereka berasal berasal dari Desa Haueteas Barat,Sapaen,Taunbaen Timur dan Biloe. Tujuh di antara korban berusia di bawah 15 tahun sedangkan sisanya orang dewasa.
“Dari kemarin sampai pagi ini yang masuk itu 49 orang, dari 49 orang itu yang diinfus 15 orang,satu orangnya dirujuk ke rumah sakit Halilulik,” jelas Kapus Simon saat dikonfirmasi wartawan di Puskesmas Lurasik, Jumat (18/10/2019).
Awalnya, jelas Simon, sapi milik salah seorang warga Desa Biloe sakit lalu disuntik oleh seorang warga yang berasal dari desa setempat. Beberapa waktu kemudian sapinya mati kemudian dipotong sang pemilik.
“Tidak tahu daging itu dijual ke tetangga atau bagaimana tetapi yang jelas daging ada 14 tumpuk, dibagi mulai dari Haueteas, Biloe,Taunbaen Timur sampai ke Desa Sapaen,” tuturnya.
Kapus Simon menambahkan, usai mengkonsumsi daging tersebut warga mengeluhkan kepala sakit, sakit perut hingga mencret.
“Kita saat ini masih menyisir empat desa tersebut supaya bisa segera memberikan pertolongan bagi warga yang juga keracunan, saat ini yang sudah pulang ada enam orang. Kalau yang dirujuk ke Halilulik kita belum cek perkembangannya seperti apa,” ujarnya.
Lebih jauh Kapus Simon menuturkan, untuk persediaan logistik seperti infus dan obat-obatan saat ini mencukupi.
Namun sebagai bentuk antisipasi, pihaknya sudah meminta tambahan logistik dari kabupaten.
“Kita sudah ajukan permintaan tambahan logistik dan katanya sementara dalam perjalanan,” pungkasnya.
Kapus Simon juga menegaskan akan segera memanggil oknum yang menyuntik sapi tersebut dan akan dimintai penjelasan terkait kompetensi dan jenis obat-obatan yang dipakai pelaku.
Diduga Keracunan Makanan, 50 Warga TTU Dirawat Intensif
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni j