Mbay, Vox NTT-Tak ada istilah merugi bagi petani jagung. Bayangkan saja, satu biji jagung menghasilkan satu tongkol jagung.
Itulah yang pertama kali diucapkan Stanislaus Keli (54) saat VoxNtt.com menyambanginya, Senin 21 Oktober 2019.
Stanislaus adalah seorang petani di pintu air KM 1-3 Kanan Kelurahan Lape yang ikut menyukseskan program 1000 Hektare Jagung, program Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo tahun 2019.
Petani seperti Stanislaus memang sepatutnya ditiru oleh petani lain. Di tengah sorotan tajam DPRD Kabupaten Nagekeo melalui pemberitaan media lokal tentang gagalnya hasil panen dari program 1000 Hektare di Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Stanislaus malah memetik hasil memuaskan dari cucuran keringatnya.
Dari 50 are luas lahannya, dia mampu meraup hasil hingga 3,7 ton jagung. Stanislaus bukannya tak pernah gagal. Dalam dunia pertanian, kegagalan dan keberhasilan selalu akan jalan beriringan.
Dia juga tak menampik, bila ada area sawah lain yang ikut dalam program itu juga merasakan kegagalan dalam program itu.
“Saya siap berdebat dengan siapa saja yang bilang kalau sawah Mbay tidak cocok ditanami jagung. Namanya juga usaha, tentu ada gagal dan ada juga yang berhasil. Intinya, tetap fokus dan jangan menyerah bila gagal sebab dari kegagalan itu kita akan tahu bagaimana menerapkan sistem pertanian di area persawahan Mbay. Belajar mengenal karakteristik tanah, tanaman dan perawatan harus dilakukan secara optimal . Yang terpenting kalau belum berpengalaman harus tetap fokus dan ikuti saja petunjuk petugas PPL” ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan petani lain, namanya Safia asal dari Bima Provinsi NTB. Ditemui vox NTT di sawah garapannya, Safia menuturkan bahwa kunci utama dari keberhasilan budidaya jagung di lahan basah adalah ketekunan mengontrol jumlah air, pemupukan yang teratur dan pembersihan gulma di lahan tanaman jagung.
“Intinya, ya harus dirawat, dirawat seperti anak sendiri” kata Safia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Wolfgang Lena, masih memilih untuk bungkam ihwal gagalnya program 1000 Ha Jagung, di area persawahan Mbay tahun 2019.
Saat ditemui voxntt.com diruang kerjanya, Senin 21 Oktober 2019, Wolfgang menolak dengan alasan belum siap memberikan komentar.
Penulis: Patrik Djawa
Editor: Irvan K