Kefamenanu, Vox NTT-Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Kabupaten TTU menggelar lomba cerita rakyat antar pelajar SMP, Senin (28/10/2019).
Kegiatan tersebut digelar di SMPN 2 Kefamenanu. Perlombaan dihadiri oleh Kabid Pendidikan Dasar Dinas PKO Kabupaten TTU Mathias Subani.
Ketua MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten TTU Paskalis Senu saat diwawancarai wartawan mengungkapkan perlombaan ini digelar untuk memeriahkan bulan bahasa.
Ia menuturkan dari total 96 SMP yang ada di Kabupaten TTU, yang mengikuti perlombaan hanya 15 sekolah.
Paskalis sendiri mengaku tidak mengetahui alasan ketidakikutsertaan 81 sekolah itu.
“Yang tidak ikut kemungkinan karena belum sempat menyiapkan materi cerita atau ada kesibukan lain, kita juga tidak tahu,” tuturnya.
Paskalis menjelaskan, materi cerita yang dilombakan merupakan cerita rakyat setempat. Cerita itu bisa diperoleh dari tokoh masyarakat atau tetua adat yang betul-betul menguasai cerita itu.
Cerita yang ditutur oleh tetua adat tersebut kemudian ditulis kembali oleh guru untuk seterusnya diceritakan oleh siswa.
“Jadi guru yang nanti tulis cerita tersebut baru murid yang ceritakan,” jelasnya.
Paskalis menuturkan tujuan digelarnya perlombaan tersebut agar para guru membiasakan diri menulis.
Selain itu, perlombaan bertujuan untuk membudayakan cerita lokal yang ada di masyarakat dan mendorong agar bisa dimasukkan dalam pembelajaran.
“Cerita-cerita akan kita rangkumkan dalam buku dan buku ini akan kita jadikan sebagai satu sumber pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,” ujarnya.
Paskalis mengaku pihaknya menyiapkan beragam hadiah menarik bagi para peserta lomba yang berhasil menjadi juara.
Itu di antaranya uang tunai, piagam penghargaan dan piala.
“Yang juara tingkat kabupaten tahun ini akan kita pertahankan dan kita lebih persiapkan lagi agar kalau ada perlombaan di tingkat provinsi bisa kita ikut sertakan,” ujarnya.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas PKO kabupaten TTU Mathias Subani saat diwawancarai wartawan mengaku, pihaknya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan perlombaan.
Perlombaan tersebut, jelasnya, semakin mendorong siswa untuk semakin giat membaca.
Selain itu juga melalui perlombaan ini para siswa dapat mengetahui betul cerita rakyat yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Karena dengan membaca maka mereka (pelajar) semakin mampu merangkai kata-kata dengan baik dan memahami ilmu pengetahuan dengan baik,” uturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba