Kupang, Vox NTT – Mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang memungut sampah di Pasar Oesapa Kota Kupang, Jumat (29/11/2019) kemarin.
Kegiatan itu dihadiri 185 mahasiswa KKN dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Undana Kupang.
Koordinator aksi pungut sampah Arnoldus A. Sanda mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program yang dicanangkan oleh mahasiswa KKN yang berlokasi di LP2M Undana.
Peserta kegiatan itu kata dia, adalah seluruh mahasiswa KKN di LP2M yang terdiri dari mahasiswa reguler dan mahasiswa extension, serta didukung oleh Dinas Kesehatan dan Lingkunngan Hidup Kota Kupang
“Pertama kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan kami ini,” ucap Sanda kepada VoxNtt.com, Sabtu (30/11/2019).
Kegiatan ini bertujuan, selain karena keinginan peserta kegiatan untuk menjaga lingkungan, juga sebagai ajakan kepada masyarakat sekitar agar peduli dengan lingkungan mereka.
“kami para mahasiswa ingin mewujudkan lingkungan Kota Kupang yang asri, tapi kami sadar satu hari saja tidak cukup, makanya kami berharap lewat kegiatan ini kesadaran masyarakat akan lingkungan juga terbuka,” jelasnya.
Ia mengatakan, kegiatan KKN yang diadakan sejak tanggal 11 November lalu tersebut diisi dengan kegiatan-kegiatan yang dicanangkan oleh mahasiswa sendiri.
Juga kata dia, program bakti sosial tersebut merupakan program akhir dari mahasiswa KKN yang berlokasi di LP2M
“Kami berharap, dalam waktu yang tersisa ini, kami masih dapat menambah kegiatan sebagai bukti pelayanan mahasiswa KKN di LP2M dan dapat dilanjutkan oleh mahasiswa KKN di waktu-waktu berikutnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat KKN Undana Kupang Melkianus Tiro mengatakan, filosofi dari KKN bagaimana mahasiswa belajar untuk mengorganisasi.
“Bagaimana belajar memimpin, bagaimana belajar merencanakan, bagaimana belajar membuat aksi dari rencana tersebut,” katanya.
Kegiatan sosial di Pasar Oesapa itu kata dia, adalah bagian dari program kerja mahasiswa KKN.
“Sudah banyak yang adik dorang buat di sini dan menurut bapak, itu sudah optimal untuk level adik-adik. Dan itu harus menjadi bahan yang tertanam di sanubari untuk menjadi bekal di kemudian hari,” ujarnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba