Betun, Vox NTT-Pengelolaan Data Pokok Pendidikan Anak Usia Dini (Dapodik PAUD) harus menggunakan data yang cepat, lengkap, valid, akurat, akuntabel dan up to date.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malaka Petrus Bria Seran melalui Kepala Seksi (Kasie) Kurikulum dan Pendidikan Non Formal pada Bidang PAUD dan Dikmas, Yanuarius Bere pada kegiatan workshop PKG PAUD Wewiku, Sabtu (30/11/2019). Workshop itu berlangsung di Gedung PAUD Gabriel Wanibesak.
Yanuarius mengatakan, Dapodik sangat berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan. Misalnya terkait dengan sarana dan prasarana yang tentu saja harus sesuai dengan realitas, agar kebijakan ke depannya tepat sasaran.
“Dapodik itu berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, terutama di bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Karena itu, pengisian dan pengiriman Dapodik itu sangat penting, dan diharapkan, menggunakan data yang jujur dan akurat,” katanya.
Yanuarius juga mengingatkan para pengelola dan operator agar secara rutin mengisi dan mengirim Dapodik. Sebab sesuai petunjuk, NPSN PAUD akan dibekukan, jika Dapodik tidak dikirim selama 4 semester.
Selain soal Dapodik, dalam kesempatan tersebut Yanuarius juga menyentil tentang kurikulum.
Kurikulum anak usia dini, kata dia, berisi seperangkat kegiatan belajar melalui bermain.
Hal ini agar dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi perkembangan yang dimiliki.
Ia menjelaskan, tujuan pengembangan kurikulum adalah untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh, serta terjadinya komunikasi interaktif.
Karena itu, kurikulum bagi anak usia dini haruslah memfokuskan pada perkembangan yang optimal pada seorang anak melalui lingkungan sekitarnya.
Kurikulum juga harus dapat menggali berbagai potensi anak melalui permainan, serta hubungan dengan orangtua atau orang dewasa lainnya.
Sebab itu, menurut Yanuarius kelas-kelas bagi anak usia dini harus mampu menciptakan suasana yang kreatif dan penuh kegembiraan.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba