Jakarta, Vox NTT–Kegigihan Agnes Jenie Ngganggus atau akrab disapa Mama Jenie dalam mendukung pembangunan bidang sanitasi di NTT membuahkan penghargaan.
Mama Jenie meraih penghargaan sebagai Perempuan Inspiratif dalam Bidang Wirausaha Sanitasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award 2019.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia (RI), Suharso Manoarfa saat penyelenggaraan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional di Jakarta, Senin (02/12).
Mama Jenie mengungkapkan kebanggaan dan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya tetapi juga banyak warga yang terbantu dengan adanya wirausaha sanitasi,” ungkapnya.
Mulanya ia mengikuti pelatihan wirausaha sanitasi dari Plan Indonesia pada 2014.
“Saya sangat antusias menjadi perwakilan Kecamatan untuk mengikuti Pelatihan Wirausaha Sanitasi yang difasilitasi Plan Indonesia. Saya berpikir, ini kesempatan bisnis yang bagus untuk dilakukan di Kupang,” kata Mama Jenie. Saat itu, ia mengikuti pelatihan pembangunan jamban, khususnya untuk memproduksi kloset.
Berawal dari pelatihan tersebut, Mama Jenie telah menjual ratusan produk sanitasinya, tidak hanya di provinsi NTT. Hasil produksinya merambah di wilayah provinsi NTT, seperti; Kabupaten Sabu Raijua, Manggarai Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka dan Belu, namun juga ke provinsi lain di Indonesia, seperti; Papua, Kalimantan, NTB, dan bahkan ke negara tetangga yakni Timor Leste.
Bersama asosiasi pengusaha Kabupaten Kupang, Mama Jenie turut aktif memberikan pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Wirausaha Sanitasi (Wusan) kepada para pengusaha sanitasi yang berada di NTT dan di luar provinsi NTT.
Hingga saat ini Mama Jenie telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 100 orang pengusaha sanitasi di wilayah NTT dan di luar NTT.
Mama Jenie dan suaminya, Simon Panggo bahkan mengembangkan usaha mereka lebih jauh lagi ke pembuatan beton pracetak dan menyediakan cat Uppox, cat khusus keramik yang hanya tersedia di Surabaya dan NTB.
Ia juga membuka jasa pelatihan pembuatan kloset dan membuat jamban portable bagi penyandang disabilitas.
“Saya banyak menerima pelatihan dari Plan, termasuk pelatihan Gender dan Disabilitas. Maka, saya juga membuat produk sanitasi yang bisa membantu para penyandang disabilitas,” dia melanjutkan. Sekarang, Jenie adalah pembuat kloset yang paling dicari di Provinsi NTT.
Herie Ferdian, Winner Project Manager Plan Indonesia mengungkapkan lembaga pemberdayaan tersebut terus berkomitmen untuk membantu pemerintah Provinsi NTT dalam meningkatkan akses sanitasi dan hygiene melalui kegiatan kampanye STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) kepada masyarakat.
Pelaksanaan kampanye STBM diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada pencapaian target SDGs dimana seluruh masyarakat di Indonesia termasuk kelompok marjinal dan penyandang disabilitas bisa mengakses sanitasi yang layak sehingga derajat kesehatan masyarakat juga meningkat. (VoN)