Ende, Vox NTT-Tamrin Sado, ayah dari bayi Siti Aisyah Salsabila mengaku terharu atas dukungan dan doa yang hingga kini terus mengalir.
Ia akui, perasaan tersebut baru pertama kali dialami selama usianya.
“Saya sendiri sangat terharu. Saya tak menyangka banyak orang yang peduli dan membantu,” tutur Tamrin sehari sebelum berangkat ke Denpasar, Bali, Jumat (10/01/2019).
Baca: Aisyah Dibantu 13 Tabung Oksigen Selama Perjalanan ke Denpasar
Awalnya, ayah dua anak ini hanya berpasrah atas rekomendasi dokter di RSU Ende yang menyarankan agar Aisyah harus dirujuk ke Denpasar.
Hal itu lantaran, ia dan keluarganya tak mampu membiayai selama proses penyembuhan Aisyah di Bali.
“Ini adalah peristiwa yang membuat saya dan keluarga sama sekali tidak menyangka. Saya tidak bisa membalasnya,” ucap dia.
Ia menyebutkan ada sejumlah pihak yang membantu Aisyah. Baik perorangan maupun kelompok termasuk para aparatur negara seperti ASN, Polisi, TNI serta beberapa kelompok mahasiswa dan tokoh agama hingga donasi pegawai Bank dan bantuan Pemda Ende.
“Pokok sangat banyak dan saya tidak bisa sebut satu per satu. Semua sudah membantu dengan tulus, ada juga yang sedih. Itu semua saya tidak menyangka dan saya dan keluarga sangat berterima kasih,” ungkap Tamrin.
Dengan dukungan dan doa tersebut, ia menegaskan bahwa Aisyah bukan anaknya sendiri tetapi anak dari masyarakat Flores dan NTT.
Dengan itu maka diharapkan agar Aisyah kembali pulih dari penyakit yang diderita. Tamrin juga berharap dukungan doa agar perjalanan hingga proses operasi dapat berjalan lancar dan aman.
Baca: Aisyah, Bayi Jantung Bocor di Ende Hari Ini Dirujuk ke Denpasar
Untuk diketahui, bayi Aisyah mengalami sakit jantung bocor sejak lahir. Berdasarkan diagnosis medis, bayi ini mengalami Penyakit Jantung Bawaan (PJB) tipe VSD.
Dokter menyarankan agar bayi Aisyah dirujuk ke RSU Sanglah Denpasar sebab selama proses perawatan di Ende tak ada perkembangan secara signifikan.
Baca: Derita Jantung Bocor, Keluarga Bayi di Ende Ini Butuh Bantuan
Karena ketiadaan biaya, bayi ini dirawat seadanya di kediamannya di Kelurahan Lokoboko, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende. Setiap hari, Aisyah hanya dibantu dengan oksigen.
Berkat pemberitaan media massa, Aisyah akhirnya terbantu dan kini sedang menuju ke Denpasar, Bali.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba