Bajawa, Vox NTT- Daniel Renggo, warga Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada tewas tersambar petir di area persawahan Tiwu Bele, Sabtu (18/01/2020).
Renggo yang saat itu tengah menunggangi kuda miliknya tiba-tiba disambar petir saat hendak pulang ke rumahnya sekitar pukul 16.30 Wita.
Renggo dan kudanya tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP).
Seorang saksi mata mengatakan, sebelum kejadian naas itu, dia sempat melihat seorang lelaki yang tengah menunggang kuda betina. Di belakang mereka, ada seekor anak kuda yang terus mengikuti.
Sekitar pukul 16.30 Wita, dia mendengar ada suara sambaran petir yang mengenai sesuatu.
Setelah dia mengamati, pria penunggang kuda yang dilihatnya tadi sudah tak tampak lagi. Namun, ada seeokor anak kuda yang terus berlari.
Jarak dari TKP ke saksi diperkirakan hanya 20 meter.
Merasa ada yang janggal, saksi pun mendekat ke TKP dan mendapati Daniel dan kudanya dalam keadaan saling tindih. Daniel diduga langsung tewas di tempat bersama kudanya.
Dengan dibantu beberapa warga, jasad Daniel Renggo pun dievakuasi ke Puskesmas Waipana, Kecamatan Soa, menggunakan mobil pick up.
Istrinya, Magdalena, saat kejadian berjalan mendahului korban. Dia bahkan tak menyadari bila suami tercinta telah tewas tersambar petir.
Magdalena baru mengetahuinya setelah salah satu kerabat mereka memberitahukannya saat dia tiba di rumahnya, yang berlokasi di samping Kantor Desa Nginamanu.
Jenazah korban saat ini masih berada di rumah duka menunggu untuk dikuburkan.
Sesuai tradisi masyarakat setempat, jenazah orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan tak disemayamkan di dalam rumah. Jenazah Daniel Renggo pun sampai saat ini disemayamkan di teras rumah.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba