Borong, Vox NTT-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cinta Damai, Desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), menggelar Misa Syukur Perayaan Tahun 2020 dan Pemberkatan Gedung Baru, Sabtu (18/01/2020).
Dalam sambutannya Camat Rana Mese, Maria Anjelina Teme meminta para peserta didik di sekolah itu untuk menagkap peluang mengikuti pendidikan di Norwegia.
Hal itu menurut Camat Anejelina, berdasarkan kontrak politik Bupati Matim Agas Andreas pada tahun 2020 ini.
“Anak-anak kita khususnya dari SMK yang punya keterampilan berbahas Inggris yang baik dikirim sambil bekerja melakukan pendidikan di Norwegia. Bukan tidak mungkin anak-anak saya dari SMK Cinta Damai,” katanya.
Untuk itu, dia meneminta para guru harus terus mendorong para peserta didik untuk fasih berbahasa Inggris.
Sebagai kepala wilayah Camat Maria Anjelina mengucapkan terima kasih kepada pendiri sekolah itu, karena sudah mendorong inovasi, juga mengupayakan kecerdasan generasi Manggarai Timur ke depan.
“Sebagai pemerintah kami mengucapkan terima kasih sudah buat pa Agus karena sudah terobosan dalam pengembangan sumber daya manusia khususnya di bidang pariwisata,” ujarnya.
Dia menerangkan Kecamatan Rana Mese mempunyai potensi alam yang luar biasa, namun terkendala oleh faktor sumber daya manusia, infrastruktur maupun anggaran.
Kendati demikian kata dia, ke depan pihaknya akan fokus mengembangkan sektor budaya.
“Memang dalam proses perencanaan tahun 2020 teman-teman saya selalau mendorong di dana desa. Mungkin kita mengembangkan sesuai potensi salah satunya budaya,” papar camat Maria Anjelina.
Di tempat yang sama insiator pendiri SMK Cinta Damai, Agustinus Harum mengatakan kehadiran sekolah yang didirikan pada 2012 lalu itu, akan berorientasi pada dunia kerja.
“Kalau dulu orang menomorsatukan ijazah skrang lebih mengutamakan kompetensi. Itu lima kali lipat nilainya di atas ijazah. Orientasi dari pemasaran sekolah adalah dunia kerja,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam skala global bahasa Inggris nomor satu. Oleh karena itu kata dia, SMK Cinta Damai sudah siap melalui program kelas-kelas unggul.
“Kami di lembaga ini ada kelas unggul dan indikatornya adalah harus tahu berbahasa Inggris,” ujar Agustinus.
Terkait pengembangan pariwisata ke depan kata dia, jika memang alam belum ditata karena anggaran tetapi kekayaan budaya ada pada masyarakat harus bisa dikembangkan.
Yang penting jelas Agustinus, harus ada kolaboratif antara masyarakat, pemerintah dan tokoh-tokoh lain.
“Kalau iven itu hadir pasti akan berdampak bagi perekonomian. Tantangan kita ke depan, SDM kita lemah sedangkan SDA kita banyak. Maka pemerintah tidak boleh kerja sendiri butuh banyak orang,” ucapnya.
Sementara itu, kepala SMK Cinta Damai Aloysius Gonzaga Wampul mengatakan saat ini semua program studi di sekolahnya sudah terakreditasi.
“Untuk program perhotelan akreditasi B, usaha perjalanan pariwisata B dan tataboga B,” terangnya.
Saat ini kata Aloysius, pihaknya sudah melakukan MOU (Memorandum of Understanding) dengan beberapa kota di antaranya Labuan Bajo, Makassar, Bajawa dan kota-kota lain.
Dia juga menegaskan akan siap mendukung rencana pemerintah melalui pendidikan ke Norwegia.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba