Kupang, Vox NTT – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) , Josef A. Nae Soi menerima para relawan guru bahasa Inggris asal Amerika di ruang rapat Gubernur NTT, Rabu (29/01/2020) kemarin.
Wagub Nae Soi meminta para relawan itu untuk memperkenalkan NTT sebagai suatu daerah destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Para guru itu difasilitasi oleh Peace Corps Indonesia, Organisasi independen yang didirikan Presiden Amerka John F. Kennedy.
“Kalau di Amerika mungkin hanya kenal Bali, tapi East Nusa Tenggara atau NTT dikenal sebagai New Tourism Territory (Kawasan Pariwisata Baru, red). Tolong introduce (perkenalkan) NTT ini, kalau bersurat dengan teman-teman atau kerabat di Amerika. Ceritakan tentang keindahan NTT, supaya mereka tidak hanya tahu dan datang ke Bali, tapi juga ke NTT. Kita punya Komodo, hewan purba satu-satunya di dunia. NTT juga punya destinasi budaya, alam dan bawah laut yang indah,” jelas Wagub Nae Soi pada kesempatan itu
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Amerika khususnya kepada Peace Corps yang telah memilih NTT untuk menjalankan program mulia tersebut.
Kehadiran para relawan ini kata dia, diyakini dapat meningkatkan kemampuan anak-anak NTT terutama dalam bahasa Inggris.
“Terima kasih atas kehadiran pemuda/i yang penuh semangat ini. Apresiasi untuk Peace Corps, lembaga non profit yang sangat luar biasa. Selamat datang di NTT, semoga selalu merasa at home selama berada di sini,” ungkapnya
Tak hanya itu, ia juga meminta agar program ini dapat diperluas dan menjangkau seluruh wilayah NTT. Sembari berharap bisa bertemu lagi dengan para relawan agar bisa mendapatkan masukan tentang pola pembelajaran untuk peningkatan mutu pendidikan di NTT.
“Saya berharap agar Peace Corps dapat memperluas jangkauan program ini. Tidak hanya di Kota Kupang, Kabupaten Kupang atau TTS, tapi juga ke Kabupaten-kabupaten di Flores, Sumba , Rote dan Kabupaten lainnya di NTT. Kita juga bisa bertemu lagi untuk berdiskusi untuk kemajuan pendidikan di NTT. Kalau bisa para relawan juga melatih para ASN kami karena setiap hari Rabu kami mewajibkan mereka untuk berbahasa Inggris,” pungkasnya.
Sementara itu, Program Manager Peace Corps Indonesia, Ananda Roman mengungkapkan, lembaga tersebut mulai menjalankan programnya di Indonesia pada tahun 2010.Tepatnya di Provinsi Jawa Timur.
Tujuan Peace Corps ungkap dia, adalah membantu masyarakat Indonesia dalam membentuk sumberdaya manusia yang terlatih dan terdidik. Juga sebagai ajang untuk meningkatkan kesalingpahaman antara Amerika dan Indonesia melalui pertukaran budaya.
“Program Peace Corps masuk ke NTT pada tahun 2016. Awalnya berupa pilot project, dikhususkan untuk relawan senior dan durasi waktunya setahun saja. Jangkauannya pun hanya untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Namun mulai tahun 2019, dijalankan full program selama dua tahun penuh. Relawan-relawan yang dikirim juga masih muda-muda dengan jangkauan wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan TTS,” jelas Amanda.
Terkait permintaan Wagub Nae Soi untuk memperluas wilayah kerja Peace Corps di NTT, Amanda mengatakan, lembaganya membuka kesempatan untuk hal tersebut.
Dia berharap Pemerintah Provinsi NTT dapat mengirimkan surat ke Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendididikan dan Kementerian Agama.
“Kami mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama. Prioritas kita bukan sekolah-sekolah unggulan, tapi sekolah-sekolah yang terbuka dengan ide-ide baru dan punya kemauan untuk maju khususnya sekolah-sekolah terpencil,” pungkas Amanda.
Salah satu relawan bahasa Inggris, Cahterine Halora yang mengajar di SMAN Taebenu merasa senang berada di NTT.
Ia mengajak anak-anak NTT untuk berani berbicara bahasa Inggris.
“Kunci untuk fasih berbahasa Inggris adalah berani untuk menggunakan dan mempraktikannya. Jangan takut berbuat kesalahan karena dengan mengetahui mana yang salah, kita dapat memperbaiki diri,” jelas Cahterine.
Untuk diketahui, program Peace Corps ditujukan untuk level Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Untuk tahun 2019, ada 8 orang relawan Guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMKN 6 Kupang, SMKN 5 Kupang, SMKN 2 Soe, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Bolok, SMAN 1 Taebenu Kabupaten Kupang, SMKN 2 Kupang, SMAN 7 Kupang, SMAN 8 Kupang.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba