Kupang, Vox NTT-Refafi Gah kembali terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura periode 2020-2025. Musda berlangsung di Aula Hotel Neo Aston Kupang, Kamis (13/02/2020).
Meski sebelumnya, SK Pelaksana Tugas Sementara Ketua DPD Hanura NTT diberikan kepada Ibrahim Agustinus Medah, Musda berlangsung aman tanpa dinamika politik internal.
Usai Musda yang berlangsung sekitar 3 jam, Refafi langsung dilantik secara resmi oleh Sekjen Partai Hanura, Gede Pasek Suardika.
Pelantikan itu, ditandai dengan pemberian Bendera Partai Hanura oleh Sekjen Partai Hanura ke Refafi Gah, sebagai Ketua DPD terpilih.
Refafi Gah, pada pidato usai dilantik menyampaikan apresiasi kepada tim penyelenggara dan semua pihak yang sudah menyukseskan rangkaian acara Musda Hanura ke-III.
“Kalian adalah pemilik suara dan kader-kader Hanura di daerah. Kita sedang menjalankan sejarah pada Partai Hanura di NTT,” tegasnya.
Menurutnya, Musda harus dijadikan sebagai ruang kekompakan untuk mencapai kemenangan di waktu yang akan. Konsolidasi organisasi mutlak untuk dilakukan di kota atau kabupaten, kecamatan hingga desa serta kelurahan.
Dengan tegas, Refafi mengusulkan NTT sebagai daerah istimewah karena tempat lahirnya Pancasila.
“Indonesia tanpa NTT tidak ada apa-apanya. NTT adalah anak sulung Indonesia. Aceh terkenal dengan Serambi Mekah, Yogyakarta sebagai Kota Kerajaan, NTT harus menjadi daerah istimewah karena Pancasila sebagai Dasar Negara lahir di NTT,” tegasnya disambut riuh semua peserta Musda.
Ke depan, dia berharap agar kemenangan partai Hanura merebut hati dan suara rakyat NTT dengan iklas.
Sedangkan, Ibrahim Agustinus Medah, Korwikl wilayah Bali dan Nusa Tenggara, dalam sambutanya mengatakan apapun partaimu yang harus dilakukan berjuang untuk kesejahteraan masyarakat.
“Hanura bisa masuk lagi di parlemen.
Kita berharap dalam Musda ini akan melahirkan pemimpin yang baik,” kata dia.
Sementara, Sekjen DPP Hanura, Gede Pasek Suardika menyebut bahwa untuk partai Hanura pengurus DPP yang berasal dari NTT banyak.
“NTT yang pertama kali bikin Musda.
Saya sangat senang ada petinggi partai lain. Pak Medah seperti Ronaldo pindah dari Real Madrid ke Juventus. Sama juga Pak Medah, pindah dari Golkar ke Hanura,” jelasnya.
Pasek menyebut bahwa jumlah kursi DPR kabupaten dan kota diatas rata-rata yakni dua kali lipat diatas partai lain yang tidak lolos parlemen.
“Dengan pengalaman yang ada kita sudah harus baca tahun 2025 kita harus buat apa. NTT harus menargetkan 3 besar untuk pemili berikut. Koordinasi dan konsolodasi bisa maksimal.
Mulai hari ini Hanura di NTT terbang seiring matahari terbit. Tidak ada lagi satu kabupaten kota di Indonesia yang Hanura-nya nol. Saya akan usaha semaksimal mungkin membesarkan hanura. Siapapun diposisikan dimana saya harap semua kader harus budayakan bisa menerima,” tegas dia.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba