Vox NTT-Monyet seringkali diidentikan dengan binatang yang bertingkah mirip manusia. Riset terbaru menunjukkan kalau otak monyet juga mirip dengan otak manusia.
Diansir Kompas.com, Rabu (19/02/2020), sebuah riset terbaru mengungkapkan, di dalam otak monyet ditemukan apa yang disebut dengan “mesin kesadaran”.
Dijelaskan, temuan tersebut dapat menjadi cikal bakal cara untuk membangunkan orang yang sedang dalam keadaan koma.
Selain itu, ini juga dapat dipakai untuk menerapi orang-orang dengan gangguan kesadaran atau sebaliknya.
Tak hanya itu, ini juga bisa untuk memastikan pasien tetap dalam keadaan terbius saat menjalani prosedur medis yang membutuhkan waktu lama.
Seperti dilansir Kompas.com, “mesin kesadaran” ini ditemukan para ahli saat mempelajari otak dari dua monyet makaka.
Dijelaskan, otak monyet makaka sangat mirip dengan otak manusia.
Bila studi-studi sebelumnya mempelajari bagian-bagian tertentu dari otak monyet, tim peneliti kali ini merekam aktivitas beberapa bagian otak monyet sekaligus.
Melansir Big Think, Jumat (14/2/2020); Kompas.com menuliskan, peneliti senior Yuri Saalmann dari University of Wisconsin, Madison, mengatakan kepada Cell Press, mereka merekam dari beberapa area sekaligus untuk melihat bagaimana keseluruhan jaringan (otak monyet) bekerja.
Otak kedua monyet tersebut direkam tidak saja saat mereka tertidur atau terbius tetapi juga saat terbangun. Sambil merekam, para ahli menstimulasi listrik yang menyerupai aktivitas otak saat bangun pada bagian-bagian tertentu.
Yuri menyebutkan, tujuannya untuk mengidentifikasikan mekanisme minimum yang dibutuhkan oleh otak untuk menghasilkan kesadaran.
Sementara anggota tim peneliti lainnya, Michelle Redinbaugh, menjelaskan, mestimulasi sambil merekam dapat memanipulasi kesadaran secara langsung dan merekam perubahan komunikasi dan aliran informasi dengan tingkat sepsifitas spasial dan temporal yang sangat tinggi.
Mesin kesadaran ini terletak di otak bagian depan, disebut central lateral thalamus.
Ketika central lateral thalamus distimulasi, monyet yang dibius tiba-tiba membuka mata, mengedipkan mata, dan mengulurkan tangan.
Bahkan, monyet-monyet itu menunjukkan ekspresi wajah dan tanda-tanda vital mereka berubah. Lebih mengejutkannya lagi, stimulasi pada area otak ini juga membuat seluruh aktvitas otak mereka pulih kembali seperti dalam keadaan bangun.
Dan, ketika para ahli mematikan stimulasi, monyet-monyet itu kembali tidak sadar dan masuk dalam pengaruh obat bius.
Dengan hasil ini, tim peneliti pun menyebut bagian otak yang kecil ini sebagai “mesin kesadaran”.
Walau begitu, para ahli itu mengakui, temuan tersebut memerlukan penelitian lanjutan. Namun, mereka juga meyakini, apa yang mereka temukan menunjukkan potensi yang luar biasa untuk masa depan.
Salah satu tim ahli, Redinbaugh mengatakan, motivasi utama dari riset ini adalah untuk membantu orang-orang dengan gangguan kesadaran agar dapat idup lebih baik.
“Kita harus memulainya dengan memahami mekanisme minimum yang dibutuhkan untuk kesadaran, supaya bagian otak yang benar bisa ditarget secara klinis,” ujarnya seperti dilansir Kompas.com.
Ke depannya kata dia, temuan ini bisa digunakan untuk terapi membangunkan orang yang sedang koma, sekaligus memonitor pasien yang tengah dibius. (VoN)