Ruteng, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai menangani 23 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2020.
Kasus DBD itu tersebar di beberapa kecamatan yakni Cibal ada 9 kasus, Cibal Barat ada 1 kasus, Ruteng 1 kasus, Langke Rembong ada 10 kasus, dan Satarmese ada 2 ada kasus. Sedangkan untuk Kecamatan Langke Rembong semuanya kasus “impor”.
“Dari 23 yang positif, kasus DBD di Kabupaten Manggarai sampai saat ini ada 20 kasus sudah sembuh, ada 2 kasus sedang dirawat dan 1 orang meninggal dunia. Kasus DBD tersebut semenjak tangga 21Januari tahun 2020,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, dr. Yulianus Weng kepada VoxNtt.com, Selasa (10/03/2020) pagi.
“Kasus DBD yang meningga 1 orang dari Desa Ladur, Kecamatan Cibal, yaitu anak umur 2,2 tahun,” tambah dia.
Yulianus mengatakan, penanganan kasus DBD di Kabupaten Manggarai yaitu penyuluhan-penyuluhan yang terus diintensifkan di tingkat RT, RW dan pembagian kelambu, dan pembagian abate.
“Setiap ada kasus segera ditangani baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Sedangkan sejak Januari sampai dengan Maret tahun 2020 tren kasusnya menurun,” katanya.
Ia mengungkapkan, Dinkes Kabupaten Manggarai mencatat jumlah kasus DBD tahun 2019 ada 104 kasus. Kondisi ini lebih tinggi tahun lalu, ketimbang tahun 2020 yaitu hanya 23 kasus DBD. Jumlah tersebut memang untuk sementara.
Yulianus menguraikan, umur yang terkena DBD bervariasi yaitu dari 1,8 – 55 tahun.
“Penyebab DBD itu, virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti,” jelasnya
Yulianus menyarankan kepada masyarakat agar meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar rumah masing-masing.
Kemudian, melaksanakan kegiatan menguras, mengubur, menutup, memantau tempat yang potensial sebagai tempat nyamuk (4 M). Lalu, bila ada anggota keluarga yang sakit sesegera mungkin mendatangi petugas kesehatan terdekat agar ditangani.
KR: L. Jehatu
Editor: Ardy Abba