Bajawa, Vox NTT- Wabah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ngada sejak Januari hingga memasuki awal Maret 2020 telah merenggut 33 korban.
Wabah DBD juga turut menyerang seorang petugas kesehatan lingkungan (Kesling) yang bertugas di Puskesmas Soa, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada.
Petugas kesehatan lingkungan itu bersama empat warga Ngada lainnya saat ini sedang dirawat intensif di RSU Bajawa.
“Sedangkan 28 sisanya sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah masing-masing,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru.
Menurut Naru, kasus penyerangan wabah penyakit DBD di Kabupaten Ngada terparah terjadi di tahun 2019 dengan total mencapai 247.
Dua pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia hingga Kabupaten Ngada masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada saat ini masih fokus pada penanganan langsung dengan melakukan pengasapan atau fogging.
Sedangkan untuk pencegahan, Naru menambahkan, agar terhindar dari penyakit DBD, masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah melalui gerakan tiga M plus.
Itu di antaranya: 1). Menguras dan menyikat dinding Bak atau tempat penampung air minimal seminggu sekali, 2). Menutup rapat-rapat tempat penampung air seperti genting penampung air, tempayan, tangki, drum dan lain sebagainya. 4). Menyingkirkan atau mendaur ulang barang barang bekas yang berpotensi menampung atau menjadi genangan air
Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengusir nyamuk adalah dengan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk di sekitar rumah dan bangunan. Kemudian, memelihara ikan pemakan bentuk, serta memasang ovitrap atau perangkap nyamuk termasuk menerapkan pola JUMANTIK atau Juru pemantau Jentik satu orang untuk satu rumah.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba