Betun, Vox NTT- Yohanes P.A Manek alias Verry Manek terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Malaka (Immala) Kupang, Minggu (22/03/2020).
Verry Manek terpilih melalui Rapat Umum Anggota (RUA) Immala Kupang. Ia pun dipercayakan menahkodai organisasi itu untuk periode 2020-2021.
“Immala sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan asal Kabupaten Malaka, yang berkedudukan di Kota Kupang tentu tak boleh hanya tinggal diam dan harus berjuang atas segala kepentingan rakyat,” ujarnya kepada VoxNtt.com.
Ia juga berjanji akan mengawal kasus dugaan korupsi bawang merah yang hingga kini sudah menyeret sejumlah pejabat tinggi di Kabupaten Malaka.
Verry sendiri menegaskan kasus yang lagi ditangani Polda NTT itu sudah heboh di publik.
Menurut dia, polemik – polemik yang terjadi di Malaka, termasuk kasus dugaan korupsi pengadaan bawang merah perlu ditanggapi serius oleh mahasiswa asal kabupaten itu.
“Saya sebagai mandataris terpilih akan melakukan konsolidasi dan kolaborasi dengan teman-teman dari OKP nasional maupun lokal untuk berdiskusi terkait kasus ini, dan mendukung penuh Polda NTT untuk mengusut tuntas skandal bawang merah,” tandasnya.
Menurut Verry, mahasiswa yang bergelut di organisasi sudah seharusnya melihat polemik yang terjadi.
Mahasiswa, lanjut dia, harus hadir sebagai solusi dan memberi edukasi kepada masyarakat, serta tidak memihak.
Mahasiswa tentu saja bukan menjadi juru bicara untuk elite politik.
Sebab itu, sebagai mandataris terpilih ia berjanji akan trus mengawal setiap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat Kabupaten Malaka.
“Sebagai organisasi mahasiswa asal Malaka, kami menyikapi secara serius atas sejumlah kasus korupsi di Malaka,” tegas Verry.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Mantan Ketua Immala Kupang, Sirilius Klau.
Ia menjelaskan, organisasi yang mewakili Malaka di Kota Kupang harus serius mengusut tuntas kasus korupsi di kabupaten yang sedang dipimpin Bupati Stefanus Bria Seran itu.
Menurut Sirilius, Immala harus berdiri di atas kaki sendiri sebagai organisasi mitra kritisnya pemerintah.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba