Kefamenanu, Vox NTT-Camat Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Serfinus Tefa beberapa waktu lalu mengambil langkah cepat menutup sementara waktu Pasar Eban.
Penutupan Pasar Eban terhitung mulai 24 Maret dan 31 Maret 2020. Itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Penutupan pasar mingguan yang digelar setiap hari Selasa itu dilakukan dengan pengumuman yang dikeluarkan Camat Serfinus, Senin, 23 Maret 2020 kemarin.
Baca: Cegah Penyebaran Covid-19, Camat Miobar TTU Tutup Sementara Pasar Eban
Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (25/03/2020), memberikan apresiasi atas langkah cepat yang dilakukan oleh Camat Serfinus tersebut.
Menurutnya, langkah penutupan Pasar Eban penting dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Bupati Ray menyatakan, para pengunjung di Pasar Eban tidak hanya berasal dari Kabupaten TTU, tetapi juga banyak yang berasal dari kabupaten tetangga.
“Saya memberikan apresiasi kepada camat-camat yang sudah menutup pasar mingguan di wilayahnya terhitung untuk 14 hari ke depan, setelah 14 hari baru kita buka lagi,” katanya.
Sedangkan aktivitasdi pasar lama dan pasar baru, lanjut dia, pihaknya tetap membuka. Namun, Bupati Ray meminta kepada masyarakat yang datang ke pasar hanya untuk membeli kebutuhan rumah tangganya, setelah itu langsung kembali ke rumah.
Bupati Ray menambahkan, untuk toko-toko tetap dibuka seperti biasanya. Namun ia kembali mengimbau warga yang datang ke areal pertokoan hendaknya hanya untuk membeli kebutuhan rumah tangganya, kemudian langsung kembali ke rumah.
Bupati Ray pada kesempatan itu mengakui hingga saat ini stok sembako di Kabupaten TTU masih stabil.
Guna mengantisipasi terjadinya kekurangan stok pangan lantaran masyarakat harus berdiam di rumah, ia mengaku telah memerintahkan dinas sosial untuk berkoordinasi dengan pihak Bulog agar segera menyiapkan beras 40 ton dari total 100 ton yang menjadi jatah Bupati setiap tahunnya.
“Ready stok saja, jadi kalau ada masyarakat yang mengeluh kekurangan pangan karena harus tinggal di rumah saja, maka beras itu bisa kita pakai untuk bagi ke masyarakat,” tuturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba