Kefamenanu, Vox NTT-Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) TTU ditetapkan menjadi salah satu RS second line rujukan untuk penanganan kasus virus corona atau Covid-19 di Provinsi NTT.
Penetapan tersebut melalui Surat Keputusan Gubernur NTT Nomor: 2D/KEP/HK/2020 yang ditandatangani Gubernur Viktor Bungtilu Laioskodat tanggal 24 Maret 2020.
Hal itu disampaikan oleh Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (25/03/2020).
Bupati Ray menuturkan, dengan dikeluarkannya surat keputusan tersebut, ia akan segera memerintahkan direktur rumah sakit untuk mengambil kebijakan guna menyiapkan RSUD TTU menjadi second line rujukan kasus virus corona.
Selain mempersiapkan petugas, pihaknya harus segera disiapkan beberapa ruangan untuk menjadi ruang isolasi.
“Saya sudah perintahkan pihak rumah sakit umum supaya koordinasi dengan TAPD dan BKA, untuk mengambil langkah cepat, apapun konsekuensi biayanya tetap harus dilakukan karena ini bencana, kemarin baru dikucurkan dana Rp 1,3 Miliar untuk dinas kesehatan dan rumah sakit umum, sehingga menggunakan biaya itu untuk mempersiapkan rumah sakit umum menjadi second line rujukan kasus corona virus,” tegas Bupati TTU dua periode itu.
“Dana Rp 1,3 Miliar ini baru tahap awal, kalau sampai ada kasus atau ada yang positif maka tidak menutup kemungkinan untuk kita kucurkan lagi anggaran,” ujarnya.
Masih Kekurangan APD
Bupati Ray mengakui hingga saat ini alat perlindungan diri (APD) guna penanganan pasien virus corona masih mengalami kekurangan.
Untuk itu, Bupati Ray mengaku telah memerintahkan dinas kesehatan untuk segera berkoordinasi dengan dinas kesehatan Provinsi NTT.
Sehingga apabila APD yang dikirim oleh pusat sudah bisa dibagikan ke semua kabupaten, maka harus langsung dijemput agar dimanfaatkan untuk kepentingan penanganan virus corona.
“Sementara yang ada di kita memang sangat terbatas, upaya yang dilakukan direktur rumah sakit umum dan juga kepala dinas kesehatan mereka mengadakan alat scanner untuk pengukur suhu tubuh, kita siasati untuk perlindungan petugas itu kita pakai jas hujan sambil menunggu fasilitas yang dikirim pemerintah pusat melalui provinsi,” andasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba