Maumere, Vox NTT- Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 berinisial ZL beberapa hari lalu mengalami penolakan oleh warga sekitar Rumah Singgah ODHA di Waioti.
Baca Juga: Tak Diterima di Kampung, Lagi-lagi ODP di Sikka Ditolak Warga Sekitar Rumah Singgah
Sebelumnya, ZL juga diberitakan mengalami kejadian serupa di kampung halamannya di Desa Rokirole Palue.
Kades Rokirole Thomas Teka mengisahkan, awal kedatangan ZL ke Palue tidak ada masalah.
Baca Juga: Pulang Merantau di Tengah Heboh Corona, Pemuda asal Sikka Diusir dari Kampung
Ada informasi dari petugas medis agar siapa pun yang baru datang dari daerah wabah untuk melakukan karantina mandiri.
Setelah kurang lebih 5 hari, petugas medis dari Puskesmas Tuanggeo datang mengambil keterangan.
“Kalau tidak salah ada 4 atau 5 orang. Tetapi mereka berdiri dari jauh dan menanyakan soal gejala-gejala Covid-19. Karena cara bertanya dan posisi tidak bagus ZL pun menjawab seadanya,” tutur Thomas Teka kepada VoxNtt.com di kediamannya di Maumere, Jumat (03/04/2020).
Akibatnya, masyarakat mulai menduga-duga dan panik. Setelah itu, muncullah postingan oleh akun Nyongki Ata Lio mengenai adanya penderita Covid-19 di Rokirole Palue.
Pemilik akun Nyongki Ata Lio belakangan diamanakan Polres Sikka. Meskipun demikian, situasi sudah mulai tidak kondusif walau warga Tudu, kampung ZL, masih aman.
Salah satu contohnya ada larangan dari desa-desa tetangga agar warga Rokirole pada umumnya tidak boleh melewati desa-desa tetangga.
Bahkan, warga dari kampungnya ZL Dusun Tudu pun dilarang melintasi kampung lain misalnya dengan Dusun Cawalo meski berada dalam satu desa.
“Ini hanya berlangsung beberapa hari karena kami langsung mengingatkan warga,” terang Thomas.
“Menjadi heboh ketika dia turun di pelabuhan. Soalnya adalah informasi yang datang dari Palue. Jadi keluarga yang di Maumere pun tidak berani menjemput,” ungkapnya.
Sekarang setelah ada informasi jelas bahwa ZL negatif situasi di Rokirole dan Palue kembali kondusif. Hanya dirinya membantah bila ZL dan keluarganya diusir atau ditolak dari Palue.
Menurutnya, ZL ke Maumere atas anjuran petugas medis. Bukan atas keinginan warga. Selain itu, saudari ZL sesungguhnya memiliki rumah di Maumere.
“Sampai sekarang warga masih kecewa karena dituding menolak atau mengusir ZL. Tetapi saya selalu berusaha untuk meredam situasi ini. ZL sendiri kalau sudah bisa kembali ke kampung tentu akan diterima,” tegasnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Sikka Pet Herlemus mengaku sempat memanggil keluarga ZL yang di Maumere.
Herlemus membenarkan dugaan adanya penolakan.
“Saya sempat panggil keluarganya dan menasihati mereka. Kalau kita yang keluarga saja tidak mau terima jangan berharap orang lain mau terima dia. Syukurlah sekarang dia sudah aman di rumah keluarga,” terangnya saat ditemui VoxNtt.com, Sabtu (04/04/2020).
Informasinya, ZL dan ibunya saat ini menjalani isolasi mandiri di salah satu rumah keluarga di Maumere. Kebutuhan makanan dan minum keduanya disuplai dari keluarga di sekitar tempat keduanya menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba