Mbay, Vox NTT- Humas Posko Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nagekeo merilis sudah satu orang dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang meninggal dunia, Kamis (09/04/2020) kemarin.
ODP yang meninggal dunia merupakan mahasiswa asal Kecamatan Aesesa yang mengenyam pendidikan di Jogyakarta. Dia berusia 17 tahun.
Dia ditetapkan sebagai ODP sejak 1 April 2020 karena memiliki gejala demam saat kembali ke Nagekeo. Mahasiswa itu kemudian dirawat di RSD Aeramo selama tiga hari.
Dari hasil pemeriksaan dokter, yang bersangkutan juga mengidap penyakit tuberkulosis (TBC).
Selanjutnya pada 3 April 2020, mahasiswa itu meminta agar dirawat di rumahnya. Namun naas menimpa, hanya tiga hari di rumahnya ia pun meninggal dunia.
Humas Posko Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Nagekeo juga merilis, hingga Jumat (10/04/2020) pukul 15.00 Wita, ODP di kabupaten itu masih berjumlah 29 orang.
Namun status ODP Covid-19 terpantau mengalami perubahan pada grafik jenisnya.
Perubahan grafik jenis terletak pada jumlah ODP selesai pemantauan yakni sebanyak 11 orang. Kemudian, ODP meninggal dunia 1 orang. Sementara, ODP yang masih dalam pemantauan berjumlah 17 orang.
Selanjutnya, grafik Pelaku Perjalanan dari Tempat Terjangkit (P2T2) terpantau terus mengalami peningkatan.
Sehari sebelumnya, rilis resmi Gugus Tugas Covid-19 Nagekeo terdapat 748 orang berstatus P2T2.
Namun terkini, sudah ada penambahan 25 orang. Jumlah P2T2 Nagekeo pun melonjak menjadi 773 orang.
Sedangkan pada grafik Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terpantau tidak ada perubahan yakni masih satu orang.
Imbauan Kapolres
Sementara itu, Kapolres Nagekeo AKBP Hendrik Fai mengimbau warga agar tetap menerapkan disiplin hidup sehat.
Warga harus tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan mengikuti petunjuk pemerintah. .
Caranya dengan tetap mengenakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak aman dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
Menanggapi masih adanya warga yang keluyuran di jalanan, Kapolres Hendrik berharap tetap di rumah, jika tak ada urusan penting di luar.
“Kalau tidak penting, tidak usah keluar rumah,” pinta Kapolres Hendrik.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba