Kupang, Vox NTT – Pemerintah Provinsi NTT melalui Juru Bicara Percepatan Penanganan Virus Corona atau Covid-19, Marius Ardu Jelamu mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan WHO dan otoritas pemerintah.
Ia mengaku, hingga kini Provinsi NTT telah terpapar satu orang virus corona dan kini sedang menjalani perawatan di RSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang.
Pemprov NTT pun terus mengimbau agar seluruh rakyat NTT untuk mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan WHO dan otoritas pemerintah.
“Sekali lagi Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur mengimbau kepada seluruh rakyat NTT untuk mematuhi semua protokol, semua arahan pedoman yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dan juga organisasi kesehatan dunia (WHO),” ungkap Marius kepada wartawan di Kantor Gubernur NTT, Senin (13/04/2020) malam.
Marius menjelaskan, protokol WHO antara lain sosial distancing yakni menghindari kerumunan atau tidak menciptakan kerumanan. Physical distancing atau menjaga jarak ketika bertemu dengan orang lain dan selalu memakai masker ketika berada di ruang publik. Baik di dalam angkot (angkutan kota), bus, pesawat, ke pasar, toko, mall, dan sebagainya.
“Selain itu, kita harus menjaga kesehatan tubuh agar tetap bugar, sehingga daya tahan tubuh kita baik adanya,” tandas Marius yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT itu.
Ia juga berharap agar momentum pandemik Covid-19 di Provinsi NTT sebagai kesempatan untuk mewujudkan solidaritas kemanusiaan di antara sesama anak bangsa yang ada di Provinsi NTT.
“Kita harapkan supaya berbagi satu sama lain. Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur dari detik ke detik tetap memantau dan mengontrol semua tata kelola pemerintah dan pembangunan di seluruh NTT. Kita mengimbau seluruh masyarakat NTT untuk tetap waspada, tetap siaga dan tidak panik,” pinta Marius.
Menurutnya, jika masyarakat takut apalagi panik dapat mengganggu psikologi dan membuat stres.
“Kalau kita stres maka kekebalan tubuh kita akan menurun. Saat kita tidak kebal lagi maka penyakit mudah sekali masuk kedalam tubuh kita. Itu yang perlu kita hindari,” tegasnya.
Sekarang ini kata dia, kondisi ekonomi dunia sedang stagnan.
Ekonomi dan sosial NTT pun sedang down dan stagnan, serta sedang tidak berkembang dengan baik.
“Tidak hanya secara regional provinsial tapi juga secara nasional dan internasional. Karena itulah dibutuhkan kerja sama yang kuat. Mari kita saling berbagi sebagai sesama saudara,” pinta Marius.
Ada 1253 ODP dan PDP
Hingga Senin malam, data Dinas Kesehatan 22 kabupaten/kota total Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi NTT sebanyak 1253 orang.
Jumlah ODP, PDP dan konfirmasi positif virus corona sebanyak 871, selesai pemantauan 370 orang, dan meninggal 1 orang.
Jumlah saat ini ada 852 orang dan karantina mandiri 843 orang.
Pasien yang dirawat 9 orang yang terdiri dari 3 orang di RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang, 4 orang di RSUD T.C. Hillers Maumere, 1 orang di RSUD Waikabubak dan 1 orang di RSUD Ben Mboi Ruteng.
Sedangkan sampel yang dikirim ada 54. Ada 26 sampel di antaranya negatif, 1 sampel positif dan 27 sampel belum ada hasil.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba