Labuan Bajo, Vox NTT- Politisi Muda Mario Pranda mengajak generasi muda menjadi pelopor melawan sikap intoleransi di Manggarai Barat (Mabar).
Hal itu dikatakan Mario, melihat situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, khususnya di Manggarai Barat.
“Situasi pandemik global saat ini menjadikan semua aspek kehidupan manusia mengalami perubahan besar baik dari sisi ekonomi, kesehatan, mental dan spiritual,” ungkapnya saat ditemui VoxNtt.com, Selasa (12/05/2020).
Mario menjelaskan, khusus untuk Indonesia yang adalah negara berkembang dan plural, situasi pandemi ini adalah suatu fase yang berat bagi bangsa ini.
Sensitivitas dan pergesekan intoleransi kata Mario, kerap muncul ketika suatu bangsa sedang mengalami krisis ekonomi maupun pandemik.
“Ini perlu menjadi sorotan pemerintah Manggarai Barat, tokoh masyarakat, segenap masyarakat dan terlebih generasi muda yang merupakan garda terdepan,” tegas Politisi Demokrat itu.
Mario melihat, generasi muda adalah cermin masa depan suatu bangsa,. Karena itu kata dia, harus menjadi pelopor dalam memberi contoh sikap toleransi antar umat beragama khususnya di Manggarai Barat yang merupakan daerah dengan multi etnis dan agama.
Di tengah era digital yang sangat pesat saat ini ujar Mario, perlu adanya kemampuan serta kecerdasan kaum muda dalam menyaring dan waspada terhadap informasi yang beredar bebas yang bisa dengan sangat cepat melalui media digital atau media sosial.
“Terlebih saat ini ada banyak informasi hoaks yang beredar luas terkait pandemik Covid-19 ini, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran serta sumbernya,” ujar anak ketiga Bupati Pertama Mabar itu.
Untuk itu kata Mario, sebagai generasi muda, dirinya mengajak semua pihak untuk mampu memberikan informasi yang benar, contoh serta pencerahan terhadap masyarakat luas.
“Agar dalam situasi pandemik yang sangat memprihatinkan saat ini, kita tetap bersatu padu bersama pemerintah untuk melawan penyebaran virus Covid-19 ini bersama sama pemerintah serta berikan edukasi serta informasi akurat yg berasal dari lembaga resmi negara,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba