Kupang, Vox NTT – Kepedulian terhadap terdampak Covid-19 secara ekonomi terus mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Salah satunya dilakukan Ikatan Keluarga Kepulauan Alor (IKKA) di Kupang. Mereka membagikan beras kepada mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Kota Kupang
Paguyuban Alor-Kupang di bawah Pembina Brogjen Polisi Drs. Jhoni Asadoma ini mengucurkan sebanyak 3 ton lebih beras untuk disalurkan kepada mahasiswa Alor di Kupang yang tinggal di kos-kosan.
Koordinator distribusi bantuan Erwin Steven Padademang mengatakan, bantuan tersebut diprioritaskan kepada hampir 800 mahasiswa Alor di Kupang.
Hal ini merupakan bentuk solidaritas sosial dalam menghadapi pandemi Covid-19. Di mana situasi para mahasiswa di kos-kosan sangat rentan, bahkan secara ekonomi mereka sedang menghadapi kesulitan.
“Tentunya dalam situasi pandemi Covid-19 bisa kita pastikan bahwa banyak orang tua dari adik-adik mahasiswa kita mengalami kesulitan secara ekonomi,” ujar Erwin kepada wartawan usai melakukan distribusi beras di Kelurahan Oesapa, Selasa (19/05/2020) malam.
“Ditambah lagi dengan situasi di mana pemeritah telah membatasi transportasi baik darat, laut dan udara, sehingga tidak memungkinkan bagi adik-adik kita untuk pulang ke Alor. Dan siapa lagi yang peduli dengan kondisi mereka kalau bukan kita,” tambahnya.
Erwin merincikan, beras yang dibagikan itu setiap mahasiswa mendapat 5 kilogram. Bantuan tersebut langsung diberikan kepada koordinator wilayah dan dibagikan kepada penerima yang namanya sudah terdata.
Erwin juga mengatakan, akan dibuka posko pengaduan bagi semua mahasiswa Alor di Kota Kupang yang tidak mendapat bagian dalam pendistribusian beras.
“Adik-adik mahasiswa Alor di kupang yang belum terdata untuk mendapatkan beras bisa datang lansung ke sekretariat di Jalan R.W Mongensidi 3 Fatululi tepatnya di samping rumah makan Aroma,” sambung Erwin.
Sebelumnya kata dia, selain membagikan beras juga ada pembagian masker secara gratis kepada mahasiswa Alor, sebanyak 300 masker.
“Ada masker juga. Masker ini sudah bagi hampir sekitar 300-san masker, hanya karena kita lebih fokus di beras,” katanya.
Pembina IKKA Brigjen Polisi Drs Jhoni Asadoma mengatakan, melihat kondisi saat ini positif Covid-19 di NTT tren meningkat, sehingga setiap orang harus mematuhi protokol kesehatan.
“Sebagai pembina IKKA atau juga orang tua, sekaligus Anggota Polri saya tegaskan agar para mahasiswa harus patuhi himbauan pemerintah, protokol Covid. Jangan anggap remeh dan jangan main-main dengan penyakit ini, kemarin kita santai-santai, sekarang grafik di NTT semakin meningkat,” tegas Wakapolda NTT itu.
Terpisah, Anggota DPRD NTT Gabriel Beri Binna mengatakan, virus ini tidak saja berbahaya, tetapi sangat berbahaya. Semula orang berpikir bahwa virus itu hanya menyerang sistem pernapasan, ternyata tidak dan lebih dari itu.
“Kondisi ini sangat berbahaya adik-adik, Amerika, Eropa dan beberapa negara hebat saja itu banyak yang meninggal. Dan sejauh ini jumlah yang meninggal di selurah dunia sudah mencapai lebih dari 250 000 lebih jiwa,” ujar Beri Binna.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua-orang tua Alor yang ada di Kota Kupang.
“Kami orang tua mengucapkan terima kasih untuk anak-anak muda. Tanpa mereka tidak mungkin kita bisa menjangkau hampir 800 mahasiswa dari Alor yang ada di Kota Kupang,” kata mantan Wakil Ketua DPRD NTT itu.
Politisi Gerindra itu menambahkan, pemberitan bantuan terhadap mahasiswa itu sebagai perpanjangan tangan orang tua di Alor.
“Ini adalah bentuk juga sambung tangan kami, perpanjangan orang tua. Orang tua yang ada di kampung, kami orang tua di Kupang menjangkau dan sekaligus memberikan penguatan, memberikan motivasi, pengutan moril. Mereka tetap semangat dan tetap mengikuti anjuran pemerintah,” katanya
Bantuan tersebut kata dia, murni dari orang-orang tua Alor yang ada di Kupang.
“Dari kantong pribadi masing-masing. Bukan berarti orang tua Alor di Kupang ini berlebihan. Tetapi member dalam keterbatasan, ada hati yang tegerak, hati yang tidak mau melihat anak-anak Alor ini menderita apalagi gagal kuliah dampak dari virus ini,” ujarnya
Sementara itu, Ketua IKKA Robet Lambila mengapresiasi para pengrus dan relawan keluarga bersar Alor di Kupang atas kerja kerasnya untuk aksi kemanusian ini.
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena bencana sosial. Oleh karena itu, IKA mengambil sikap untuk memperhatikan mahasiswa Alor yang ada di Kota Kupang.
“Ini sebagai bentuk kepedulian IKA sebagai wadah orang Alor untuk memperhatikan mahasiswa dengan memberikan bantuan kepada adik-adik mahasiswa,” kata Robert.
Walaupun bantuan itu kata dia, tidak seberapa, tetapi paling tidak bisa sedikit membantu mereka agar tetap semangat.
“Biar mereka merasa bahwa, oh, ternyata orang tua di Kupang ada untuk melihat mereka,” ujarnya.
Upaya itu juga kata dia, agar bisa menggerakkan pemerintah Kabupaten Alor untuk bisa memperhatikan mahasiswa di Kupang ditengah pandemi Covid-19
“Akhirnya dalam kondisi yang tidak menentu ini. Kita tidak tahu kapan wabah ini berlal. Sehingga orang Alor di Kota Kupang harus bersatu, membangun kekuatan bersama untuk melihat ade-ade mahasiswa sebagai penerus orang Alor di kemudian hari,” katanya
Ia berharap dengan bantuan tersebut, mahasiswa juga harus mengikuti protokol pemerintah.
“Sehingga bahwa jangan sampai penyebaran ini terjadi karena ketidakpatuhan dari pada kita semua, khususnya ade-ade mahasiswa dalam menjalankan proto;-protokol pemerintah yang sudah ditetapkan,” harapnya.
Ia meminta pemerintah, baik pemerintah Kabupaten Alor, Provinsi, dan Pemkot Kupang agar bisa memperhatikan mahasiswa.
“Kita tidak bisa menutup mata. Ada mahasiswa yang tinggal dalam pemerintahan Kota Kupang, walaupun berKTP Alor, tetapi mereka berdomisili di Kota Kupang. Jangan hanya mahasiswa Alor saja, tetapi semua mahasiswa yang ada di kota Kupang ini. Harus semua memberikan perhatian,” ungkapnya
Sebagai wadah keluarga Alor di Kupang dengan segala keterbatasan, pihaknya juga akan membantu pihak-pihak lain juga yang mengalami dampak Covid-19.
“Khususnya kelompok-kelompok buruh, kelompok tukang. Ini menjadi perhatian dari IKA nanti. Kita akan konsolidasi dengan orang tua semua,” katanya.
Robert juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua, sahabat pemerhati yang sudah berikan bantuanya baik bersifat materi maupun tenaga untuk menanggulangi keadaan para mahasiswa yang tinggal di kos-kosan.
“Apresiasi buat teman-teman pengurus dan para relawan yang bekerja keras, terutama teman teman Pemuda Alor yang di Kupang, tanpa lelah, dan selalu memberi waktu untuk aksi ini. dan tak lupa buat para orang tua yang turut menyumbang sehingga anak-anak dan adik-adik kita bisa terlayani,” ucapnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba