Vox NTT- Lembaga Hukum dan Ham Pelayanan Advokasi dan Perdamaian (PADMA), serta Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia mendukung Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda NTT, Kombes Pol Yudi Sinlaloe untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pengadaan bibit bawang merah di Kabupaten Malaka.
Direktur Lembaga Hukum dan Ham PADMA sekaligus Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa dukungan tersebut lahir dari dasar pemikiran bahwa Kombes Pol Yudi sudah teruji komitmen dan integritasnya.
“Saya sangat mendukung total Dirkrimsus Polda NTT yang baru Kombes Pol Yudi Sinlaloe dalam penegakan hukum tindak pidana korupsi bawang merah Malaka karena beliau sudah teruji komitmen dan integritasnya dalam pemberantasan human trafficking di NTT selagi menjadi Dirkrimum Polda NTT,” ujar Gabriel dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Sabtu (20/06/2020).
Baca Juga: Penetapan Tersangka Kasus Bawang Merah Malaka Dinilai Cacat Hukum
Apalagi sebagai putra NTT, kata dia, Kombes Pol Yudi sudah teruji membela korban human trafficking, terutama anak-anak gadis keluarga petani dari kampung-kampung di provinsi itu.
“Selain NTT sebagai wilayah darurat human trafficking, ternyata NTT juga masuk wilayah darurat korupsi yang merampok hak-hak Ekosob rakyat miskin, akibatnya rakyat kecil terjebak jadi korban human trafficking,” terang Gabriel.
Menurut dia, Kombes Pol Yudi terpanggil untuk menyelamatkan NTT dari mafioso korupsi berjamaah.
Sebab itu, Gabriel mendukung total Dirkrimsus Polda NTT dan jajarannya dalam mengusut tuntas, serta memproses hukum dugaan tindak pidana korupsi di NTT.
Penuntasan tersebut bisa dimulai dari kasus dugaan korupsi bawang merah Malaka.
Tak hanya itu, Gabriel juga mendesak Kajati NTT yang baru Yulianto agar serius memproses penegakan hukum tindak pidana korupsi di NTT. Itu juga bisa dimulai dari kasus dugaan korupsi bawang merah Malaka.
Gabriel kemudian mengajak solidaritas lembaga-Lembaga agama, pegiat antikorupsi dan pers di NTT mendukung Dirkrimsus Polda NTT dalam penegakan hukum dugaan tindak pidana korupsi.
Berharap tidak hanya menyeret pelaku, tetapi juga aktor intelektual korupsi berjamaah kasus dugaan korupsi bawang merah Malaka.
“Kami yakin pak Yudi sebagai putra terbaik NTT sonde (tidak) mau NTT dicap wilayah darurat korupsi lagi ke depan,” tegas Gabriel.
Penulis: Ardy Abba