Kefamenanu,Vox NTT- Pihak Universitas Negeri Timor yang terletak di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dituntut agar segera menurunkan uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa pada tahun ajaran mendatang.
Pasalnya akibat dampak dari pandemi Covid-19 roda perekonomian nyaris lumpuh total.
Hal itu berdampak pada menurunnya pendapatan ekonomi keluarga dari mahasiswa yang sementara menempuh pendidikan di universitas yang terletak di perbatasan RI-RDTL tersebut.
“Kasihan kami mahasiswa/i yang berlatar belakang dari keluarga ekonomi lemah harus membayar UKT sampai Rp 1 Juta, bahkan lebih di tengah terkurasnya pendapatan ekonomi keluarga, belum lagi ada orangtua mahasiswa yang kena PHK,” tegas Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unimor Yasintus Bria dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Minggu (21/06/2020).
Yasintus menuturkan, tuntutan agar pihak Unimor mengeluarkan kebijakan untuk meringankan UKT mahasiswa sudah pernah disampaikan kepada pihak kampus melalui surat tertanggal 16 April 2020.
Selain itu, tuntutan meringankan UKT mahasiswa sebesar 50 persen, kata dia, juga sudah disampaikan pihaknya melalui pernyataan yang disampaikan melalui media massa sebulan yang lalu.
Ia menegaskan apabila tuntutan tersebut tidak dikabulkan, maka pihaknya akan mengadakan aksi (demonstrasi) besar-besaran di depan gedung rektorat.
“Kita akan bersurat lagi ke Universitas pada hari Senin, esok sekaligus mengadakan audiensi dengan pihak Universitas, jika kemudian surat/aspirasi kita tidak ditindaklanjuti, maka kita akan paksa turun aksi besar-besaran di depan rektorat,” tegas Yasintus.
Senada dengan Yasintus, Rofinus Berkanis selaku Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Unimor mengaku pihaknya sudah berupaya maksimal agar Universitas Negeri Timor menurunkan biaya UKT mahasiswa.
Itu baik bersurat langsung maupun melalui pernyataan di media massa.
Namun sayangnya, hingga saat ini pihak Universitas Timor sepertinya sama sekali tidak menggubris tuntutan mahasiswa.
“Kita dari ormawa dan saya selaku ketua BLM Universitas sangat menyayangkan kebijakan yang sangat bertolak belakang dengan kondisi ekonomi mahasiswa,” tandasnya.
Rofinus juga menegaskan apabila tuntutan tersebut tidak diindahkan, maka pihaknya akan melakukan aksi besar-besaran.
Rofinus pada kesempatan itu juga mengimbau seluruh mahasiswa Unimor agar melakukan gerakan bersama melalui media sosial baik itu Facebook, WhatsApp, Instagram maupun media sosial lainnya.
Gerakan bersama tersebut dilakukan dengan satu seruan agar pihak Universitas Timor menurunkan biaya UKT mahasiswa.
“Semoga dengan aspirasi yang kita bawa dan dukungan dari Permendikbud nomor 25 tahun 2020 dapat membantu dan mengetuk hati nurani pimpinan Universitas,” harapnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba