Betun, Vox NTT-Beberapa warga Desa Kateri, Kecamatan Malaka Tengah mendatangi DPRD Malaka, Kamis (01/10/2020).
Mereka datang untuk mengadu lantaran penyaluran bantuan sosial (bansos) selama masa pandami Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang diduga tidak merata dan adil.
Warga Desa Kateri, Paskalius Kehi kepada wartawan usai mengatakan kedatangan mereka di kantor dewan untuk mengadu persoalan penyaluran bansos.
Itu seperti bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD), bantuan sosial tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) dan perluasan sembako yang diduga tidak adil dan merata.
Lius, demikian ia akrab disapa, menilai terjadi tumpang tindih dalam pembagian jenis-jenis bansos tersebut. Ditemukan sejumlah warga yang terindikasi menerima bantuan sebanyak dua kali dari jenis bantuan yang berbeda.
Selain itu, kata Lius, ada indikasi aparat desa yang menerima bantuan. Demikian pun, terdapat kepala keluarga yang menerima bansos, yang bukan haknya. Padahal, masih banyak warga yang tidak menerima salah satu jenis bansos selama masa pandemi Covid-19.
“Warga mengadu ke Dewan untuk dicarikan jalan keluar supaya masalah penyaluran bansos di Desa Kateri diselesaikan. Jika tidak, warga akan membawa masalah tersebut ke aparat penegak hukum,” tegas Lius.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Malaka, Maria Fatima Seuk Kain, kepada wartawan mengatakan sudah menerima pengaduan warga Desa Kateri terkait bansos selama pandemi Covid-19.
Atas pengaduan itu, Komisi III akan menindaklanjutinya dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Penjabat Kades Kateri, Simon Klau. RDP ini nanti dalam rangka upaya penyelesaian masalah bansos yang diadukan.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba