Ruteng, Vox NTT-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus mengajak masyarakat Manggarai dan Manggarai Barat untuk menolak politik uang di Pilkada 2020.
Ajakan itu merupakan salah satu dari beberapa poin seruan moral PMKRI Ruteng untuk Pilkada 2020 yang disampaikan secara tertulis oleh Ketua Presidium Hendrikus Mandela dan Sekretaris Jenderal Helena Kindung, Sabtu (17/10/2020).
PMKRI Ruteng memandang Pilkada sebagai sarana demokrasi untuk mewujudkan bonum commune atau kebaikan bersama. Nasib rakyat dan masa depan Manggarai dan Manggarai Barat sangat ditentukan oleh Pilkada yang dilangsungkan kali ini.
Karena itu momentum Pilkada 2020 mesti dimanfaatkan untuk memilih pemimpin yang tulus bekerja untuk melayani kepentingan rakyat.
Selain itu, Pilkada juga dijadikan ajang peningkatan mutu pendidikan politik. Semua pihak mesti berkomitmen untuk menghindari praktik kecurangan karena berpotensi mencederai nilai-nilai demokrasi.
Antara lain, politik rayuan-rayuan semu seperti money politic atau politik uang dan politik primordial yang mengedepankan suku, agama, ras dan golongan (SARA), serta kampanye hitam dan hoaks.
“Kami mengajak masyarakat agar berani melawan, menolak dan menjauhi cara-cara berpolitik yang demikian,” tulis PMKRI Ruteng.
PMKRI juga mengajak pemilih untuk menggunakan hak pilih dan menjadi pemilih cerdas dengan menilai rekam jejak dan visi misi calon pemimpin dalam menentukan pilihannya.
Selain ajakan kepada masyarakat, PMKRI Ruteng juga mengimbau kepada pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati agar berkampanye secara baik. Paslon diminta untuk tidak memprovokasi masyarakat dan tidak menjelek-jelekan paslon lain.
Para Paslon juga diminta untuk tidak menghalalkan segala cara demi meraih kemenangan.
Selain itu, PMKRI juga menghimbau Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar tetap mempertahankan independensi dan tetap profesional serta menindak tegas pihak-pihak yang menabrak aturan.
Penulis: Igen Padur
Editor: Yohanes